Lombok Barat (Inside Lombok) – Destination Management Organization (DMO) kabarnya akan mendapatkan hibah sebesar Rp100 juta dari Pemda Lobar. Anggaran itu untuk pengembangan destinasi wisata tersebut.
Kadispar Lobar, H. M. Fajar Taufik menyebut sejak dilantik pada September tahun lalu, organisasi yang terdiri dari pengusaha dan pelaku usaha pariwisata di kawasan Senggigi itu bergerak tanpa anggaran.
“DMO belum pernah diberikan bantuan (anggaran) dari pemerintah, karena baru satu tahun berdiri. Yang saya tahu mereka sumber anggaranya urunan dari semua pelaku usaha di Senggigi, setiap bulan mengumpulkan uang untuk pengembangan Senggigi,” terang Fajar saat dikonfirmasi, Senin (27/02/2023).
Lebih lanjut dijelaskan tujuan Bupati Lobar membentuk DMO Kawasan Khusus Senggigi untuk menata dan mengelola Kawasan wisata andalan Lobar itu. Termasuk membantu promosinya.
Anggaran hibah sebesar Rp100 juta untuk DMO itu pun sudah masuk dalam DPA Dispar Lobar. Pihaknya tinggal menunggu proposal dari DMO untuk penggunaan anggaran itu. Namun diakuinya anggaran itu akan dipergunakan untuk operasional. Karena untuk direktur utama, maupun empat direktur divisi di DMO Kawasan Khusus Senggigi itu tak digaji.
“Cuma belum bisa dicairkan karena SK Bupati untuk kepengurusan DMO periode 2023 masih di meja Pak Asisten,” terangnya.
Pihaknya cukup yakin dengan pergerakan DMO Kawasan Khusus Senggigi tersebut, karena struktural yang sistematis dalam pengembangan berbagai bidang dan keanggotaannya yang diisi oleh para pengusaha, travel agent, maupun pelaku wisata di Kawasan Senggigi. Taufik menilai mereka cukup paham dengan kondisi hingga kebutuhan Senggigi ke depan.
“Tubuh DMO tersebut dibagi, selain direktur utama, ada empat direktur yaitu Direktur Pengembangan Kawasan, Direktur Pengembangan Event, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, dan Direktur Keuangan dan Perencanaan. Masing-masing direktur dibantu divisi-divisi yang tugasnya menata, mengelola, mengembangkan dan memasarkan pariwisata Senggigi,” papar dia.
Taufik menilai, bahwa DMO dirasa layak untuk memperoleh Hibah tersebut. Karena sejauh ini sudah cukup banyak usaha dan kegiatan yang dilakukan DMO untuk mengembalikan kejayaan Senggigi. Sehingga Pemda Lobar dianggap memiliki kewajiban memberikan stimulus atau penyemangat atas berbagai usaha itu.
“Jadi harus ada kontribusi dari pemerintah juga,” imbuhnya.
Kehadiran DMO juga diakuinya sudah cukup membantu dalam mengembangkan Senggigi saat ini. Bahkan kata dia, tanpa bantuan Pemda Lobar, banyak hal yang sudah dilakukan DMO untuk Senggigi. Mulai dari penataan fasilitas tempat duduk di pinggir jalan, hingga pengecatan. Tidak hanya itu, mereka juga pernah mengundang asosiasi kapal cepat dan asosiasi travel agent dari Bali untuk mau membawa tamunya berkunjung ke Senggigi. Gathering itu pun terselenggara berkat kerja sama dan urunan seluruh anggota DMO tanpa membebankannya kepada Pemda Lobar.
“Karena isinya tidak hanya GM atau manajer tetapi juga wwner yang ada di Senggigi. Kita harapkan mampu menggerakan seluruh pelaku usaha wisata di Senggigi untuk memikirkan, membangkitkan dan mengembalikan masa kejayaan Senggigi,” harapnya.
Terlebih asosiasi itu mangsa pasarnya tidak hanya domestik namun juga mancanegara. Ke depan rencananya DMO akan kembali mengundang travel agent yang memiliki pangsa pasar Eropa. Bahkan pertengahan Juni mendatang pertemuan dengan agent Malaysia akan dilakukan. (yud)