28.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaDua RPK di NTB Berhasil Menjaga Stabilitas Harga Pangan

Dua RPK di NTB Berhasil Menjaga Stabilitas Harga Pangan

Mataram (Inside Lombok) – Dua rumah pangan kita (RPK) di NTB berhasil menjaga stabilitas harga pangan. Mengingat harga pangan belakangan ini sempat mengalami lonjakan. Baik dari beras maupun minyak goreng, sehingga dikeluhkan masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga.

“Dua RPK kita masuk dalam RPK terbaik tingkat nasional. Dengan ini kita sudah mengupayakan menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan,” ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Abdul Muis S Ali, Kamis (2/3).

RPK Bulog ini menyediakan beberapa kebutuhan pangan bagi masyarakat NTB, tentunya dengan harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Pangan yang disediakan diantaranya ada beras, minyak goreng, tepung dan gula. “Nanti akan kita coba kembangkan lagi lebih besar, tidak hanya itu saja. Tapi ada juga daging,” katanya.

Saat ini di NTB ada 1.257 RPK yang menyediakan pangan dengan HET. Di antaranya ada dua RPK mendapatkan penghargaan sebagai RPK terbaik se-nasional karena telah ikut menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat. Serta mereka merupakan perpanjangan tangan Bulog di dalam rangka penyediaan pangan masyarakat yang mudah dijangkau. Sehingga menjadi solusi dari pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“ini tentunya membuka lapangan usaha UMKM baru bagi masyarakat NTB dengan bekerjasama dengan Perum Bulog berupa menjual produk Bulog dan membantu Bulog dalam stabilisasi harga,” imbuhnya.

Sementara itu, Bulog memberikan reward kepada jaringan RPK tingkat nasional berupa program hadiah motor. Dengan harapan memotivasi yang lain untuk menjadi sahabat RPK Bulog. Terpilihnya dua RPK di NTB dengan kriteria, jumlah transaksi, repeat order dan penggunaan Aplikasi RPK mobile.

Salah satu pemilik RPK Salwa sekaligus peraih RPK kedua tingkat nasional, Feby Hervika mengaku modal awal dalam usahanya ini sebesar Rp5 juta untuk membuka RPK. Namun kini sudah berkembang sampai beromset ratusan juta rupiah per bulan.

“Barang yang dijual itu, ada beras, minyak, gula, tepung, sama telur. Sekarang saya sudah ada dua cabang RPK di Lombok Barat,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer