Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB akan menuntaskan persoalan blank spot yang masih terjadi di wilayah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Dua tempat yang masih kategori blank spot ialah Desa Mertak di Kecamatan Pujut dan Dusun Jogor, Desa Mekar Sari di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
Blank spot merupakan kondisi di mana suatu tempat tidak tersambung sinyal komunikasi. Tahun ini terdapat delapan titik blank spot yang menjadi fokus Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB. Enam di antaranya sudah mendapatkan sinyak internet, namun kategori lemah.
“Desa Mertak dan Dusun Jogor itu masih blank spot, sementara yang enam lainnya itu sudah ada, tapi sinyal agak lemah. Ini masih terus ditingkatkan,” kata Kepala Diskominfotik Provinsi NTB Gde Putu Aryadi, di Mataram, Minggu (6/12).
Dua desa itu nyaris tidak berjarak dengan Kuta yang ada di Mandalika. Padahal destinasi wisata super prioritas itu dibangun tidak jauh dari desa-desa itu. Namun hingga saat ini, masyarakat di sana belum merasakan layanan telekomunikasi dengan maksimal.
Pemda sudah bekerjasama dengan provider untuk menambah kekuatan sinyal di beberapa titik yang dianggap masih lemah. Sementara untuk dua titik yang masih blankspot akan dituntaskan pada awal 2021 mendatang.
“Kita optimistis, awal 2021 nanti semua kawasan penyangga Mandalika bebas dari blank spot,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya sinyal telekomunikasi di wilayah penyangga ini dapat meningkatkan produktivitas warga sekitar. Terutama UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang dirasa akan turut ambil bagian dalam menikmati hasil dari keberadaan KEK Mandalika.
“Setelah itu, kita harapkan semua pelaku UMKM di sana dapat memasarkan produknya secara digital. Apalagi Pemda NTB sudah membuat aplikasi NTB Mall,” ujarnya.
Menurut Aryadi, banyak hal yang dapat dimaksimalkan jika jaringan komunikasi sudah lancar. Harapannya, itu dapat menambah pundi-pundi pendapatan warga.