31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaEks Bandara Selaparan akan Disulap Jadi Pusat Oleh-Oleh

Eks Bandara Selaparan akan Disulap Jadi Pusat Oleh-Oleh

Mataram (Inside Lombok) – Sebagian bangunan yang ada di eks Bandara Selaparang akan dijadikan pusat ekonomi kreatif oleh Pemerintah Kota Mataram. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut.

“Yang ditata itu parkir, depan kedatangan dan keberangkatan. Yang area depan itu yang akan kita tata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, Jumat (10/3) pagi.

Ia mengatakan bangunan yang akan ditata nantinya yaitu tepatnya di bagian ruang kedatangan dan keberangkatan dulu. Penataan akan dilakukan pada tahun 2023 ini dan anggaran akan dialokasikan pada APBD Perubahan.

“Ada deal-deal lah, dan anggaran sudah diketok pada saat itu dan tidak bisa kita anggaran pada ABPD murni. Jadi kemungkinan kita anggaran nanti di APBD perubahan untuk renovasi, alat-alat yang dibutuhkan disitu nanti di ABT,” katanya.

Ia mengatakan, upaya untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut tidak saja terpusat di Dinas Pariwisata, melainkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Seperti Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Pemerintah Kota Mataram, tambah Denny, sudah membuat konsep penataan sebagian kawasan di bekas bandara itu. Para PKL akan diakomodir terutama untuk mengisi lokasi parkir saat ini. Sementara untuk lapak-lapak yang ada di dalam gedung akan dijadikan sebagai pusat jajanan dan oleh-oleh. “Jadi wisatawan bisa one stop shopping di sana untuk oleh-oleh. Itu yang direncanakan,” ujar Denny.

Pemanfaatan lahan eks Bandara Selaparang direncanakan secara permanen. Karena sebelum penataan, Pemerintah Kota Mataram akan menandatangani nota kesepahaman dengan PT. Angkasa Pura. “Ya bisa dibilang permanen lah,” tegasnya.

Menurutnya, anggaran yang dibutuhkan untuk penataan diprediksi kurang dari Rp750 juta. Namun, prediksi jumlah tersebut bisa saja berubah karena tergantung dari kondisi bangunan yang ada.

“Itu kan hitung-hitungan kita. Tapi kan di lapangan jelas beda lagi. Kan di sana banyak yang rusak. Tembok banyak yang retak, atap banyak yang bocor,” paparnya. Diterangkan Denny, para pelaku usaha yang akan ikut gabung memanfaatkan kawasan tersebut untuk berjualan bisa mendaftarkan diri.

Nantinya, pendaftaran para pelaku usaha akan diakomodir oleh pihak PT. Angkasa Pura. “Nanti daftar bukan di pemerintah kota, tapi dari Angkasa Pura Properti,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer