Mataram (Inside Lombok) – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil menemukan dalam keadaan selamat enam orang anak buah kapal (ABK) KLM Sahabat Muslim, asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang tenggelam di perairan Pagerungan, Jawa Timur, Kamis (23/7).
“Seluruh ABK yang berjumlah enam orang ditemukan oleh petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sepeken, Jawa Timur, bersama unsur terkait, pada Jumat (24/7), sekitar pukul 14.20 WITA,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, Nanang Sigit PH, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan seluruh ABK tersebut ditemukan di sekitar posisi terakhir yang dilaporkan oleh nahkoda kapal, yaitu di utara perairan Pulau Pagerungan, Madura, Jawa Timur, dengan titik koordinat 6° 53′ 27” S – 115° 52′ 03″E.
Keenam ABK tersebut, yakni Jaidun (nahkoda), Suhaep, Burnai, Istamar, Kamli dan Heriyanto. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Bima, NTB.
“Seluruh ABK itu sudah dievakuasi dengan selamat dan tiba di kantor KSOP Sepeken, Jawa Timur, pada pukul 14.45 WITA,” ujar Nanang.
Beberapa jam sebelum ditemukan, Basarnas Mataram mengerahkan tim rescue menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan evakuasi menggunakan kapal Rescue Boat 220 Mataram yang bertolak dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Jarak lokasi kejadian dari Pelabuhan Lembar sekitar 111, 71 nautical mil.
Selain dari Basarnas Mataram, beberapa instansi lain yang terlibat dalam operasi SAR kecelakaan pelayaran tersebut, yakni KSOP Lembar, KSOP Bima, KSOP Sepeken, Polsek Sepeken, dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Mataram, KLM Sahabat Muslim berangkat dari Pelabuhan Bima pada Kamis malam (23/7), menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun saat melewati perairan Pagerungan, kapal tersebut tenggelam dan seluruh ABK berhasil menyelamatkan diri menggunakan rakit darurat.
Mereka terombang-ambing seharian di perairan laut, sebelum akhirnya ditemukan oleh tim SAR, kemudian dievakuasi dengan selamat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR yang terlibat membantu pelaksanaan operasi pencarian dan penyelataman,” kata Nanang. (Ant)