25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaFasilitas Dermaga Tak Kunjung Dibenahi, Kapal Cepat Rute Senggigi-Padangbai Terancam Berhenti Operasi

Fasilitas Dermaga Tak Kunjung Dibenahi, Kapal Cepat Rute Senggigi-Padangbai Terancam Berhenti Operasi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tingginya biaya tambat bagi kapal cepat yang berlabuh di dermaga pelabuhan Senggigi makin menjadi keluhan para operator kapal cepat. Pasalnya hingga kini kondisi fasilitas dermaga di pelabuhan untuk kapal cepat tersebut dinilai masih tidak sesuai dengan standar operasional.

Abdi, salah seorang pengusaha penyebrangan kapal cepat rute Senggigi-Padangbai menuturkan, kondisi tidak adanya marka khusus yang menunjukkan keberadaan dermaga semakin memperburuk situasi.

“Keluhan ini sudah kami sampaikan melalui surat resmi kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat,” ungkapnya, saat dikonfirmasu beberapa hari yang lalu.

Namun kata dia, hingga saat ini belum ada tanggapan serius dari Pemda Lobar. Padahal minimnya fasilitas dermaga itu, justru memaksa para pelaku usaha penyebrangan untuk mempertimbangkan pemberhentian operasional. Dengan kondisi tersebut, hanya tersisa satu kapal cepat yang masih melayani rute ke dermaga Senggigi, yakni kapal milik PT. Bali Eka Jaya.

Kapal baru bernama Ekajaya Matra ini diluncurkan pada 20 Juli lalu dengan menggunakan teknologi Waterjet System yang memilik fitur berbeda dengan kapal biasanya yang baling-balingnya berada di dalam bagian kapal. Hal ini memungkinkan kapal untuk bertahan meskipun kondisi dermaga tidak optimal.

“Jika hal ini tidak mendapatkan respons baik dari Pemerintah, maka dikhawatirkan akan menyebabkan efek domino. Mulai dari pihak operator yang terpaksa menghentikan penyebrangan dari dermaga Senggigi. Hingga berdampak pada matinya usaha di sekitar dermaga dan berkurangnya minat wisatawan,” terangnya.

Abdi menjelaskan, keluhannya bukan hanya sekedar masalah teknis, tetapi juga berdampak luas pada perekonomian dan pariwisata daerah Senggigi. Dia menyebut, kondisi dermaga yang tidak memadai akan membuat wisatawan enggan berkunjung. Dan pada akhirnya akan menurunkan pendapatan bagi pelaku usaha lokal, termasuk restoran, hotel, dan tempat wisata lainnya.

Senggigi menurutnya menjadi salah satu kawasan tujuan wisata utama di Lombok. Hal ini tentu sangat bergantung pada kelancaran transportasi laut untuk mendatangkan wisatawan.

“Fasilitas yang semakin buruk membahayakan kapal dan penumpang. Kami berharap agar pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat, menanggapi keluhan dan harapan kami dengan serius,” harapnya.

Karena jika tetap diabaikan, hal ini dikhawatirkan akan mengancam laju perekonomian daerah Senggigi. Padahal saat ini sedang mulai bangkit kembali setelah lama terpuruk.

“Renovasi dermaga tidak hanya akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang. Tapi juga berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Senggigi,” jelas Puput.

Lokasi Dermaga Senggigi yang begitu strategis, dekat dengan pusat kota, tempat-tempat wisata utama, tempat penginapan juga menjadikannya sangat penting untuk dipertahankan dan diperbaiki.

Dia membeberkan dua faktor utama yang membuat para operator penyebrangan terancam berhenti beroperasi di Senggigi. Misalnya, biaya pelabuhan yang lebih tinggi dari target perusahaan. Dan fasilitas yang semakin buruk sehingga membahayakan kapal dan penumpang.

Dikonfirmasi terpisah, Kadishub Lobar, M Najib tak membantah jika sarana dan prasarana di dermaga Senggigi yang masih kurang. “Memang di dermaga Senggigi kita perlu pembenahan, sambil jalan kita akan memperbaiki,” papar Najib.

Pihaknya juga mengakui bahwa SOP pelayaran di dermaga Senggigi masih ada yang belum dipenuhi. Kendati demikian pihaknya akan berusaha maksimal untuk memenuhi standar yang dibutuhkan.

“InsyaAllah kita akan siapkan semua, mudahan hari-hari ini ke depannya kita sudah bisa penuhi,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer