Mataram (Inside Lombok) – Beredarnya sejumlah foto yang disebut sebagai korban pemanah misterius di Kota Mataram meresahkan masyarakat. Foto yang dikirimkan melalui pesan berantai WhatsApp dan media sosial lainnya itu pun menjadi perhatian pihak kepolisian. Pasalnya, foto-foto itu dipastikan hoaks atau berita bohong.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi, Rabu (25/5) di Mataram menerangkan foto-foto yang beredar adalah foto korban dari kasus serupa yang terjadi di Bima, dan sudah cukup lama kejadiannya. Oleh oknum tertentu foto tersebut kemudian diklaim sebagai korban pemanah misterius yang terjadi di Kota Mataram.
Diterangkan, untuk Kota Mataram kasus pemanah misterius terjadi pada Minggu (21/5) lalu, sekitar pukul 21:30 Wita. Korban atas nama Arif Rahman bersama istrinya saat itu hendak berbelanja di minimarket. Korban yang mengendarai sepeda motor kemudian dipepet oleh dua orang pelaku yang juga mengendarai sepeda motor. Kemudian para pelaku melesatkan panah yang dibuat dari paku besi yang kemudian menancap di lengan korban.
Saat ini Polresta Mataram pun tengah melakukan penyelidikan dan telah mengantongi ciri-ciri pelaku dari rekaman CCTV yang diperiksa. Kendati, foto-foto korban yang kemudian beredar di media sosial ditegaskan Heri adalah hoaks, karena korban di Mataram hanya satu dari kasus yang terjadi 21 Mei lalu.
“Ini sudah kita telusuri, termasuk yang punya akun Facebook dan yang bersangkutan sudah mengakui bahwa berita tersebut adalah hoaks,” jelasnya. Pemilik akun yang menyebarkan informasi itu pun disebut Heri telah memberi klarifikasi. Di mana gambar yang ditampilkan di akun pribadi tersebut merupakan korban dari kasus pemanah di Bima.
“Hari ini kita masih mendalami dan menyelidiki permasalahan kasus yang ada di Mataram tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Heri mengimbau agar masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial dan jangan mudah percaya. Diharapkan setiap ada informasi dicari tahu terlebih dulu kebenaranya, agar tidak meresahkan masyarakat.
Senada, Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa menegaskan foto-foto korban yang beredar di masyarakat adalah hoaks. Karena kasus teror panah yang terjadi di Kota Mataram ada satu korban saja dan tidak ada korban lainnya.
Pihaknya pun menyesalkan adanya informasi yang tidak benar disebarkan oleh oknum tertentu hingga membuat masyarakat resah. “Hoaks itu. Dimohon kepada masyarakat supaya lebih hati-hati dan lebih teliti dalam menerima suatu pemberitaan. Sebaiknya mendapat pemberitaan yang sudah terverifikasi kebenarannya. Dan terimakasih dukungannya kepada Polri untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif,” jelasnya. (dpi)