Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian NTB menyebutkan gelaran event-event nasional maupun internasional yang diikuti oleh para pelaku usaha industri kecil menengah (IKM), menjadi ajang memperkenalkan produk lokal NTB secara lebih luas. Hal tersebut sebagai langkah jitu teknik pemasaran.
“Event atau pameran ini sebagai ajang etalase memperkenalkan produk khas NTB,” kata Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, Jumat (14/10).
Apalagi IKM yang akan mengikuti pameran event WSBK Mandalika 2022 tidak melupakan kartu nama mereka. Pasalnya pada pelaksanaan event atau pameran tidak serta merta semua pengunjung akan selalu berbelanja oleh-oleh. Namun, kebanyakan setelah event usai digelar tak sedikit IKM justru kebanjiran orderan.
“Mindset ini harus diubah, bukan saat event itu yang dilihat dapat untung atau tidak. Tapi bagaimana pemasaranya bisa tembus pasar global,” terangnya.
Yanti berharap pada event WSBK Mandalika tahun ini budaya fashion dari dua pulau unggulan NTB lebih ditonjolkan. Artinya, event WSBK Mandalika merupakan side event.
“Di samping kuliner, kami berharap ditonjolkan budaya fashion Lombok-Sumbawa,” imbuhnya.
Sementara itu, pelaku IKM NTB terus dipacu untuk meningkatkan kualitas produk. Mengingat tidak sedikit gelaran event berskala nasional hingga internasional digelar di daerah. Artinya jika kualitas produk mereka meningkat maka tidak menutup kemungkinan produk-produk lokal akan banyak dilirik pasar. Bahkan hingga pasar luar negeri.
“Produk-produk saat ini lebih detail lagi disiapkan, seperti makan dan minum bagaimana cara produksi yang baik dan memenuhi syarat kesehatan,” terangnya.
Tidak hanya produk kerajinan saja didorong untuk meningkatkan kualitasnya. Begitu juga dengan produk olahan seperti makan dan minum didorong agar dapat disimpan lama, namun tidak merubah rasa dan kualitas produknya. Di mana menggunakan teknologi dengan menggandeng Balai Kemasan NTB sebagai pusat kemasan kuliner yang tahan lama.
“IKM sekarang tidakmesti punya rumah produksi sendiri, produk bisa dibawa ke balai, dikemas dengan standar BPOM,” jelasnya. (dpi)