28.5 C
Mataram
Senin, 24 Februari 2025
BerandaBerita UtamaGempa Tinggalkan Luka, SDN 1 Bayan Terus Bertahan Tanpa Perbaikan

Gempa Tinggalkan Luka, SDN 1 Bayan Terus Bertahan Tanpa Perbaikan

Lombok Utara (Inside Lombok) – SDN 1 Bayan hingga kini masih harus menghadapi tantangan besar dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar. Pasca-gempa hebat yang mengguncang pada tahun 2018, sejumlah ruang kelas yang rusak parah belum juga mendapat perbaikan.

Hal ini membuat pihak sekolah harus terus beradaptasi dengan kondisi yang serba terbatas, meskipun sudah hampir tujuh tahun berlalu. Saat ini, SDN 1 Bayan hanya memiliki enam ruang kelas yang digunakan untuk menampung puluhan siswa. Dalam satu kelas, jumlah peserta didik bisa mencapai 35 hingga 40 orang, jauh lebih banyak dari kapasitas ideal yang seharusnya hanya 28 orang per kelas.

“Kelasnya kita ini gemuk. Ada yang 40 orang siswa. Tapi kan karena tidak ada ruangan makanya kita gabung,” ujar Kepala SDN 1 Bayan, Ibrahim. Keadaan ini terpaksa terjadi karena ruang kelas yang ada sudah tidak mencukupi untuk menampung jumlah siswa yang terus bertambah.

Bahkan, ruang guru pun terpaksa dibangun dengan bahan seadanya, yaitu triplek, yang jelas sangat tidak layak untuk mendukung proses pendidikan yang optimal. “Kantor dan ruang guru ini masih menggunakan bantuan gempa yang belum juga diperbaiki sampai sekarang,” katanya.

Menurutnya, meskipun usulan untuk perbaikan dan penambahan ruang kelas telah diajukan sejak tiga tahun lalu, hingga kini belum ada tanggapan nyata dari pemerintah daerah. Proses belajar mengajar di SDN 1 Bayan kini berjalan dengan sangat terbatas.

Selain ruang kelas, sekolah juga mengajukan permohonan untuk perbaikan kantor, laboratorium, dan perpustakaan, namun tak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah. “Kami sudah mengajukan usulan penambahan ruang kantor, laboratorium, dan perpustakaan sejak 2021 lalu. Ini kantor kita begini lah,” ucapnya.

Usulan penambahan ruang kelas dan fasilitas lainnya sudah lengkap dan dimasukkan melalui sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sayangnya, meskipun semua persyaratan sudah dipenuhi, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah permohonan tersebut akan direalisasikan atau tidak. “Kami sudah melaporkan semuanya lewat Dapodik, tapi sampai bulan ini kami belum mendapat kabar apakah usulan tersebut diterima atau tidak,” katanya.

Sementara itu, demi kelancaran proses belajar mengajar, pihak sekolah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi keterbatasan ruang. Namun, dengan kondisi yang terus berlanjut seperti ini, pihak sekolah berharap agar pemerintah segera memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan infrastruktur pendidikan di SDN 1 Bayan. Perbaikan infrastruktur pendidikan adalah hak setiap siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer