Mataram (Inside Lombok) – Tren investasi belakangan ini terus tumbuh di wilayah NTB, terutama dari kalangan milenial. Bahkan kelompok milenial tercatat mendominasi hingga 50 persen investasi di pasar modal.
“Memang kalau sejauh ini mayoritas dari investor pasar modal memang didominasi kalangan milenial, sekitar 50 persen,” ujar Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, Selasa (15/11).
Pertumbuhan investor pasar modal yang didominasi oleh generasi milenial tak terlepas dari kemudahan informasi seputar investasi, terutama di pasar modal. Kemudahan ini didukung oleh teknologi dan digitalisasi yang semakin berkembang.
Hal ini sekaligus dapat memacu lapangan pekerjaan dan turut meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Adanya penanaman modal akan membantu memperlancar dan mempermudah pembangunan, serta pemerataan ekonomi.
Menurutnya, banyak kalangan milenial yang menggandrungi investasi di pasar modal, karena memang milenial identik dengan orang-orang yang sangat gandrung dengan hal digital. Hal ini sejalan dengan informasi pasar modal memang banyak dilakukan secara digital juga, agar memudahkan investor-investor dalam bertransaksi.
“Milenial ini kan banyak mahasiswa dan mereka sudah terbiasa mengelola keuangan sedini mungkin. Ini mungkin kami harapkan mahasiswa mengenal investasi sedini mungkin,” terangnya.
Diharapkan investasi ini bukan sekadar tren. Dalam berinvestasi, masyarakat harus memiliki literasi yang cukup, terutama terkait instrumen-instrumen pasar modal. Hal utama adalah memahami tujuan finansial dari investasi yang dilakukan, termasuk bagaimana memilih produk yang tepat, kebutuhan dasar cash flow, dana darurat, pengelolaan risiko, maupun tujuan keuangan jangka panjang seperti rencana pensiun hingga estate planning.
“Investasi ini bukan hal yang harus dimulai saat usia matang. Padahal dari level mahasiswa mereka sudah mengenal, meskipun tidak dengan modal yang besar,” katanya.
Gusti menyebutkan per September 2022 jumlah investor saham dengan KTP NTB sebanyak 33.667 orang YTD (year to date), naik 6.528 orang dan investor pasar modal sebanyak 87.876 orang YTD naik 25.058 orang. Jumlah Investor dengan usia 18 – 25 (15.430), usia 26 – 30 (7,418), usia 31-40 (6.651,) usia 41 – 100 (4.093).
Kemudian di 2022 terdapat pembukaan 1 sekuritas baru di NTB yaitu PT RHB Sekuritas Indonesia, sehingga total 6 sekuritas (Phintraco Sekuritas, Phillip Sekuritas, MNC Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, RHB Sekuritas, Sucor Sekuritas dan 1 Perusahaan Asset Management yaitu Sinarmas Asset Management.
“Untuk mendukung pengembangan SDM pasar modal di Oktober 2022 telah dibentuk dan dikukuhkan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PROPAMI (Perkumpulan Profesi Pasar Modal) Bali Nusa Raya di NTB,” ucapnya. (dpi)