26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaGerung Jadi Kecamatan dengan Kasus DBD Tertinggi di Lobar

Gerung Jadi Kecamatan dengan Kasus DBD Tertinggi di Lobar

Lombok Barat (Inside Lombok) – Gerung sebagai ibu kota kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Lobar. Tercatat hingga saat ini, ada 34 kasus dari Gerung.

“Untuk kasus DBD di wilayah kerja Puskemas Gerung itu ada 24, ditambah lagi di wilayah kerja Puskesmas Dasan Tapen ada 10. Jadinya ada 34 kasus DBD di Gerung” ungkap Camat Gerung, H. Mulyadi, saat dikonfirmasi, Kamis (20/05/2021).

Bahkan baru-baru ini, disebutnya ada seorang warga Gerung yang meninggal karena DBD. Sehingga Forkopimcam melakukan berbagai upaya untuk menangani persoalan tersebut. Termasuk dengan mengintensifkan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

“Jadi ketika ditemukan kasus, Puskesmas langsung turun melakukan identifikasi dan penanganan. Apakah perlu melakukan fogging atau tidak. Karena pemberantasannya tidak hanya dengan fogging” beber dia.

Ia mengatakan hal paling ampuh untuk mencegah DBD itu sebenarnya harus dari kesadaran akan kebersihan lingkungan dan pola hidup masyarakat. Oleh karena itu pihaknya bersama dengan TNI-Polri serta desa berupaya menghidupkan kembali tradisi gotong royong melalui Jumat bersih.

“Melalui gotong royong ini, kita juga galakkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Melalui gerakan ini kita rutin turun memberi sosialisasi kepada masyarakat” akunya.

Kegiatan gotong royong itu pun, diakuinya saat ini sudah mulai hidup dan berjalan di desa dan kelurahan yang ada di Gerung. Namun, yang menjadi kendala dalam PSN ini, kata Mulyadi, bahwa banyaknya rumah kosong. Terutama yang ada di perumahan-perumahan di Gerung. Sehingga pihaknya sedikit kewalahan untuk membersihkan kemungkinan adanya sarang nyamuk di sana.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kapolsek Gerung, AKP Syaripudin Zohri, pihaknya pun menerjunkan personel untuk membantu kegiatan gotong royong atau Jumat bersih di tengah masyarakat.

“Kita back up dengan menerjunkan personel, Bhanbin kita gilir untuk gotong royong melakukan 3M (Menguras, Membersihkan dan Mengubur)” ujar dia.

“Tapi memang yang masih menjadi kendala untuk memberantas DBD ini adalah masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan” tutupnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer