25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaGonta-Ganti Lokasi MXGP di Kota Mataram, Tata Ruang Perlu Jadi Perhatian

Gonta-Ganti Lokasi MXGP di Kota Mataram, Tata Ruang Perlu Jadi Perhatian

Mataram (Inside Lombok) – Lokasi perhelatan seri MXGP di Pulau Lombok masih belum jelas. Pasalnya, sirkuit yang sudah dibangun di Lingkungan Tohpati, Kelurahan Cakranegara Utara, Kota Mataram dinilai tidak memenuhi syarat. Saat ini, eks Bandara Selaparang di Kelurahan Selaparang, Kota Mataram digadang-gadang sebagai lokasi pengganti MXGP bulan Juli mendatang di Pulau Lombok.

“MXGP kami tidak tahu masalah teknis seperti apa. Kemarin diwacanakan di Tohpati, tapi kemudian dari Infront (penyelenggara MXGP, REd) tempat itu tidak cocok, tidak layak,” kata Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Selasa (7/3) pagi.

Pemerintah Kota Mataram disebutnya tidak mempermasalahkan lokasi event MXGP di Pulau Lombok, apakah di Kota Mataram atau mungkin ke Lombok Tengah. Namun pelaksanaan MXGP masih diwacanakan di Kota Mataram.

Melihat pergeseran rencana gelaran event MXGP dari Tohpati ke eks Bandara Selaparang, Mohan menekankan soal lokasi tersebut harus dipertimbangkan dengan matang. Karena berdasarkan tata ruang Kota Mataram, kawasan tersebut menjadi daerah resapan.

“Kemudian juga kan itu di dalam tata ruang Angkasa Pura itu daerah resapan air. Kemudian itu diubah menjadi sirkuit itu mengganggu ekosistem di sana,” ungkapnya.

Selain menjadi daerah resapan, Mohan mengaku belum mengetahui secara pasti apakah sudah ada persetujuan dari PT. Angkasa Pura sebagai pemilik lahan atau tidak. Jika lokasi tersebut sudah disetujui oleh PT. Angkasa Pura, mungkin ada pertimbangan khusus.

“Kemudian ada lagi wacana bergeser untuk dilaksanakan di eks bandara. Buat kita sih mau di mana saja tidak masalah. Karena ini kan program strategis provinsi dan itu kita dukung,” kata Mohan.

Selama ini, sambungnya, eks Bandara Selaparang dijadikan sebagai bandara alternatif. Namun jika nanti akan dijadikan sebagai sirkuit maka fungsinya akan berubah. “Saya beranggapan sebagai bandara alternatif tentu kemudian jadi sirkuit maka berubah fungsinya,” ujarnya.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan pelaksanaan MXGP batal digelar di Kota Mataram. Sebagai daerah penyangga tetap mendukung program Pemerintah Provinsi NTB. Apalagi ini event internasional yang akan mendatangkan penonton dari berbagai daerah bahkan negara dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Tidak masalah kita di mana saja, mana yang dipandang cocok jadi sirkuit,” tuturnya. Kendati, Kota Mataram tetap mempersiapkan akomodasi dengan maksimal baik ada ataupun tidak ada event yang berlangsung. Karena setiap ada event, sektor perekonomian di Kota Mataram baik perhotelan maupun kuliner bergerak.

“Sudah seperti biasa. Kalau soal itu kita juga penyediaan akomodasi kita lebih prepare. sektor kuliner juga bergerak cukup bagus di Mataram,” pungkas politisi Partai Golkar tersebut. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer