Lombok Tengah (Inside Lombok) – Event MotoGP di Sirkuit Mandalika yang akan berlangsung pada 27-29 September mendatang menghadapi banyak tantangan. Selain masalah hosting fee Rp231 miliar, ternyata banyak calon penonton potensial yang juga mengeluhkan mahalnya akomodasi kamar hotel hingga tiket pesawat.
General Manager The Mandalika, Mamit Hussein menerangkan pihaknya banyak dapat keluhan terkait dengan mahalnya akomodasi itu, sehingga banyak calon penonton urung membeli tiket MotoGP. Calon penonton yang mengeluh itu disebutnya berasal dari luar Pulau Lombok, seperti Jakarta dan wilayah lainnya di Pulau Jawa.
“Penerbangan tinggi (mahal, Red) sehingga penonton yang menggunakan pesawat itu cukup menurun pasti. Jadi itu yang membuat kami kesulitan untuk meyakinkan mereka membeli tiket,” ujarnya.
Meski begitu, diakui pihaknya ada kebiasaan masyarakat membeli tiket MotoGP di menit-menit terakhir. Karena itu, guna menarik calon penonton membeli tiket lebih awal, pihaknya juga telah membuat berbagai paket promosi.
Lebih lanjut, mamit mengatakan pihaknya telah melakukan segala macam upaya untuk mempromosikan dan menjual tiket MotoGP Mandalika tahun ini. Mulai dari paket-paket bundling dan lain sebagainya.
Di sisi lain, tiket MotoGP Mandalika disebutnya sudah mura, tapi terbentur harga akomodasi seperti tiket pesawat dan kamar hotel yang mahal. Untuk itu pihaknya berharap ada kolaborasi antara pengusaha hotel, maskapai dan penyelenggara MotoGP. ITDC dan MGPA sudah membawa event sebesar MotoGP, sehingga efeknya diharapkan bisa banyak turis yang datang ke Lombok. “Penonton yang hadir tentunya akan menambah okupansi hotel, memperpanjang masa tinggal, UMKM untung, daerah juga semakin maju,” ungkapnya. (fhr)