Mataram (Inside Lombok) – Harga dan pasokan bahan pokok di Nusa Tenggara Barat, yang telah ditetapkan dalam status siaga darurat COVID-19, masih relatif normal.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pangan NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana Putra di Mataram, Rabu, mengungkapkan kondisi tersebut berdasarkan hasil pantauan dan pengawasan tim yang setiap harinya bekerja di lapangan.
“Untuk harga pangan masih dalam batas normal,” katanya.
Begitu juga dengan produksi pertanian, industri, perikanan, dan perkebunan, dikatakannya, masih relatif normal.
“Walaupun masih ada kenaikan harga di cabai rawit dan cabai merah, tapi itu masih normal,” ujarnya.
Untuk pasokan bahan pokok, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda NTB ini mengatakan masih bisa bertahan sampai dua bulan ke depan. Bahkan, stok beras di NTB bisa sampai 14 bulan lamanya.
“NTB ini sumber pangan, selain gula pasir dan minyak goreng itu memang ada pasokan dari luar juga. Tapi untuk gula pasir, kebetulan PT SMS (industri produksi gula pasir di Kabupaten Dompu) sudah beroperasi, jadi masih bisa di-back-up,” kata Ekawana. (Ant)
