27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaHarga Telur Tinggi, Pedagang: Karena Bantuan BPNT

Harga Telur Tinggi, Pedagang: Karena Bantuan BPNT

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejak sebulan terakhir pedagang telur di Pasar Renteng Lombok Tengah (Loteng) keluhkan pembeli yang sepi lantaran harga telur yang melonjak tinggi.

“Ya jarang orang yang beli telur karena harganya lumayan mahal sejak sebulan terakhir ini, tidak lancar jual telur-telur ini,” kata salah satu pedagang telur, Pinah, Kamis (1/9/2022).

Menurutnya lonjakan harga telur lantaran permintaan yang tinggi untuk keperluan penyaluran bantuan pemerintah melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah, sehingga kebutuhan telur di pasar mulai menipis dan harganya mahal.

“Mungkin karena bantuan PKH dari pemerintah itu, makanya harganya naik. Semula Rp45 ribu, sekarang harganya Rp55 ribu per tray. Naiknya Rp10 ribu,” ujarnya.

Untuk mempermudah penjualannya, Pinah menjual dengan harga eceran dengan membuat kemasan berisi telur lima butir dengan harga Rp10 ribu. “Jadinya kita ecer karena pembeli kadang kan belinya tidak satu tray, ya saya buat seperti ini,” ujarnya.

Pinah berharap, pemerintah segera mengambil tindakan atas persoalan tersebut. Ia menyarankan agar pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat dengan langsung memberikan uang sehingga semua pedagang bisa dibeli barangnya sampai ke pasar.

“Kalau dikasih sembako atau telur hanya peternak yang diuntungkan, saya mau beli ke peternak saja tidak dikasih karena peternak ini pas ditanya sudah ada yang persen untuk bantuan PKH,” tuturnya.

Terpisah, salah satu peternak ayam petelur, Pendi mengatakan tingginya harga telur karena permintaan yang cukup banyak akhir-akhir ini. Sementara permintaan juga lebih banyak karena pencairan BPNT.

“Kalau di temen-temen peternak melihat memang karena permintaan yang tinggi karena sementara ketersediaannya sedikit, jadi itu sudah hukum ekonomi,” katanya.

Disinggung mengenai harga pakan menurutnya hal itu tidak berpengaruh terhadap tingginya harga telur, karena harga pakan relatif stabil. “Saya kira tidak ada pengaruhnya (harga pakan, Red). Karena harga jagung di petani relatif stabil,” tutupnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer