Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah pusat secara resmi telah menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen untuk penerbangan domestik. Penurunan harga ini dilakukan selama prideo Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kendati, program diskon ini diharapkan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB bisa terus berlanjut.
Ketua Astindo NTB, Sahlan M Saleh menyambut baik penurunan harga tiket pesawat dan diharapkan bisa terus berlanjut hingga setelah periode Nataru. Meski program ini penting untuk mendatangkan wisatawan bukan hanya datang pada event nataru, tetapi ada event-event lainnya yang dapat lebih banyak mendatangkan wisatawan, khususnya wisatawan domestik.
“Yang penting itu adalah secara berkelanjutan. Kita apresiasi pemerintah pusat sudah mengupayakan penurunan 10 persen daripada tidak sama sekali. Tetapi harapan kita diturunkan lagi, supaya kunjungan wisatawan itu meningkat di tahun 2025,” ujarnya, Jumat (29/11).
Diakui pada momen libur Nataru, untuk kunjungan wisatawan ke NTB tanpa adanya penurunan harga tiket pesawat wisatawan terus bergerak. Untuk itu penurunan harga tiket pesawat domestik yang kali ini diharapkan ada dikeluarkan harga promo pada tahun depan.
“Ketika seat-nya kurang, boleh yang diturunkan (harga, Red) yang king class. Bukan yang (harga) king class dari awal sampai akhir,” katanya. Sahlan menyebutkan, biasanya pada Nataru harga tiket pesawat king class cukup tinggi, lantaran menggunakan sistem tuslah harga tertinggi atau harga maksimum.
Sedikit berbeda, pada Nataru kali ini harga tiket pesawat mengalami penurunan karena adanya program khusus dari pemerintah. “Biasanya harga tertinggi sekitar Rp3,6 juta return Jakarta. Sekarang kurang lebih Rp2,4 juta returnnya. Alhamdulillah sudah turun,” ucapnya.
Sementara dari adanya penurunan harga tiket pesawat domestik ini, tingkat kunjungan wisatawan diperkirakan akan ada sedikit peningkatan. Namun, sebuah perencanaan perjalanan tidak bisa dilakukan secara mendadak, jadi perjalan wisata itu perlu planning atau perencanaan. “Penurunan harga tiket ini kita mengharapkan menargetkan pasar-pasar yang belum mengagendakan liburannya. Jadi lepasan-lepasan, itu mungkin ada peningkatan sekitar 15-20 persen di nataru,” jelasnya.
Sebagai informasi, harga tiket pesawat turun ini didorong oleh tiga intervensi penting, yakni potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen, diskon harga avtur sebesar 5,3 persen dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen. (dpi)