Mataram (Inside Lombok) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB mengeluhkan sering hilangnya pohon yang ada di sepanjang jalan Bypass BIL – Kuta. Jumlah pohon yang hilang mencapai 50-60 persen dari jumlah yang ada, atau sebanyak 1.200-an batang.
“Pohon di sana itu ketapang kencana, (harganya) cukup mahal. Sebagian dicabut orang yang di bypass Kuta – Mandalika. Kita sudah tiga sampai empat kali nyulam. Itu lagi-lagi dicuri,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom, Kamis (6/1) di Mataram.
Diterangkan, pihaknya telah melakukan pengawasan. Akan tetapi, pencurian diduga dilakukan pada saat malam hari. Penanaman kembali akan segera dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo menjelang pelaksanaan MotoGP.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan memperketat pengawasan. “Mereka sulam lagi sebelum datang Pak Presiden. Dan masalahnya itu harus diawasi sampai Presiden datang, berikutnya hilang lagi,” ujarnya.
Saat ini, pemda meminta bantuan di masing-masing desa yang berada di kawasan tersebut untuk ikut membantu mengawasi. Karena diduga pencurian pohon tersebut dilakukan pada malam hari.
“Desa masing-masing sudah disampaikan mohon dibantu (pengawasan, karena tidak sanggup petugas semalaman,” tegasnya.
Adanya pencurian pohon ini disebabkan karena harga yang cukup menggiurkan. Di mana, harga satu meter pohon tersebut mencapai Rp100 ribu. Jenis pohon yang ditanam yaitu Ketapang Kencana. Jenis pohon ini disebut memang cukup mahal jika dibandingkan dengan pohon yang ada di jalan-jalan lainnya.
“Ketapang kencana kan harganya mahal. Bibit mahal kan kita. Kalau yang biasa yang harga Rp5 ribu di hutan mana ada yang mau ambil kayak trembesi. Kan murah, Rp2.500 dapat. Gratis dapat,” sebut Madani.
Saat ini, sambung Madani, pihaknya melibatkan seluruh perbankkan di Provinsi NTB untuk membantu menyulam pohon-pohon yang hilang. Di mana, setiap perbankkan diberikan tanggung jawab masing-masing sepanjang 1 kilometer untuk mengawasi dan menyulam.
“Kita sudah bagi habis ke perbankkan, kita minta nyulam ke mereka. Kita bagi ke perbankkan sama-sama satu km,” katanya.
Tidak saja melibatkan perbankan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan balai jalan untuk ikut mengawasi. Pasalnya, Balai Jalan memiliki pengawas jalan.
Adanya pencurian pohon di jalur bypass ini menurut Madani karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga. “Ini memang penyadaran yang harus kita lakukan,” pungkasnya. (azm)