Lombok Timur (Inside Lombok) – Memperingati hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada 10 Maret 2022, RSUD dr R Soedjono Selong memberikan edukasi dan pengetahuan tentang resiko penyakit akibat penurunan fungsi ginjal terhadap penderitanya.
Para pasien penderita penyakit ginjal diberikan pengetahuan baik tentang cuci darah maupun penyakit itu sendiri. Sehingga nantinya perawatan ginjal lebih baik dan mengutamakan kesehatannya.
“Kegiatan ini tujuannya agar masyarakat lebih care dengan kesehatan ginjalnya,” ucap Kepala Unit Hemodialisa RSUD dr Raden Soedjono Selong, dr. Wikan Tyasning, Sp. PD.FINASIM, Kamis (10/03).
Pasien cuci darah akibat terkena penyakit ginjal di RSUD dr R Soedjono Selong terus meningkat, berawal dari tahun 2015 lalu alat cuci darah atau HD yang ada sebanyak 4 unit untuk melayani 8 pasien, kini jumlahnya terus bertambah seiring bertambahnya jumlah pasien.
“Sekarang jumlah alat kita sebanyak 29 unit, mesin kita mainkan sebanyak dua kali sehari untuk melayani 50 pasien cuci darah setiap harinya,” jelasnya.
Jumlah penderita penyakit ginjal di Lotim terhitung yang melakukan cuci darah di RSUD dr R Soedjono Selong saja, belum lagi dihitung warga yang melakukan cuci darah di luar Lombok Timur. Terlebih masih banyak pasien yang sejatinya harus melakukan cuci darah, tapi belum bersedia.
“Ada juga masyarakat atau pasien yang tidak bersedia dilakukan cuci darah,” katanya.
Meskipun pasien penyakit ginjal rutin melakukan cuci darah, akan tetapi penderitanya tidak bisa sembuh total melainkan hanya mengurangi intensitas resiko penyakit akibat turunnya fungsi ginjal.
“Karena rutin melakukan cuci darah, pasien yang awalnya harus cuci darah dua kali seminggu bisa berkurang menjadi sekali seminggu bahkan lebih, tergantung dari kondisi kesehatannya,” ungkapnya. (den)