Lombok Barat (Inside Lombok) – Honor vaksinator penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lombok Barat (Lobar) sudah cair sekitar Rp2,5 miliar. Jumlah tersebut merupakan akumulasi pembayaran honor sebesar Rp25 ribu per tindakan yang dilakukan petugas kesehatan hewan di Lobar.
“Yang cair honor vaksinator baru 10.500 (tindakan), kalau dikalikan Rp25 ribu, jadi kurang lebih Rp2,5 miliar,” kata Kadis Pertanian Lobar, H. Lalu Winengan, saat dikonfirmasi awal pekan ini.
Dirinya juga menyebut, akibat PMK ini pihaknya tengah melakukan pendataan terkait sisa populasi sapi di Lombok Barat agar yang tersisa bisa segera tervaksin. “Kan semula populasi sapi di Lombok Barat ini 126 ribu, tapi sekarang setelah PMK ini kan banyak yang buru-buru jual sapinya. Jadi yang tersisa masih sekitar 50-60 ribu populasi saja saat ini,” bebernya.
Sehingga data populasi itu yang akan dijadikan rujukan untuk vaksinasi. Di mana saat ini, vaksinasi hewan ternak di Lobar, diakui Winengan sudah mencapai 30 ribu populasi.
“Masih sekarang sedang jalan (vaksinasi) kita lakukan dari kandang ke kandang,” ungkap dia. Tim vaksinator PMK di Lobar pun saat ini terus melakukan verifikasi untuk pencairan honor mereka. Sembari tetap mengejar target vaksinasi yang diharapkan bisa tuntas bulan November mendatang.
Winengan pun menyebut, bahwa Lobar banyak dijadikan sebagai rujukan dalam penanganan kasus PMK di NTB.
“Untuk pembuatan laporan LPJ, semua yang dijadikan sampel itu kita. Karena laporan yang kita kirim ke provinsi setelah dilakukan verifikasi, alhamdulillah, Lombok Barat hasil verifikasinya bagus,” tandasnya. (yud)