24.5 C
Mataram
Minggu, 29 September 2024
BerandaBerita UtamaHotel dan Restoran Tutup Karena Krisis Air Bersih, Ratusan Karyawan Gili Trawangan...

Hotel dan Restoran Tutup Karena Krisis Air Bersih, Ratusan Karyawan Gili Trawangan Dirumahkan

Lombok Utara (Inside Lombok) – Air bersih sudah tiga hari tidak mengalir di Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Akibatnya pengusaha restoran dan hotel di wilayah tersebut terpaksa menutup usaha mereka, hingga ratusan karyawan harus dirumahkan oleh perusahaan.

Jika memaksa beroperasi di tengah krisis air tersebut, pengusaha restoran dan hotel di Gili Trawangan dinilai akan mengalami kerugian besar. Terlebih saat ini mereka sudah merugi lantaran tidak ada air bersih yang mengalir.

Salah satu owner restoran dan hotel di Gili Trawangan, Elva mengaku sejak 22 Juni kemarin beberapa perusahaan di destinasi wisata itu memutuskan tidak beroperasi. Karyawan pun mau tidak mau sejak 23 Juni kemarin dirumahkan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Tidak ada air, operasional tidak bisa. Lebih banyak (karyawan) di restoran, yang saya tahu sudah ada ratusan karyawan yang dipulangkan kemarin,” ujar Elva usai hearing di Kantor DPRD KLU, Senin (24/6).

- Advertisement -

Rata-rata karyawan yang dirumahkan berasal dari KLU, dan mereka tidak bisa diberikan kompensasi. Kendati demikian, pengusaha memastikan jika air bersih kembali mengalir, maka para karyawan akan ditarik kembali karena operasional kembali normal. “Kemarin tidak salah ada sekitar 10 restoran yang tutup, kalau hotel rata-rata masih punya tandon. Tapi ya hanya sampai hari ini saja, ini sudah hari ketiga tidak ada air,” jelasnya.

Diakui, para pengusaha di Gili Trawangan tentu mengalami kerugian dengan kondisi krisis air ini. Pasalnya banyak keluhan, tidak hanya pengusaha. Tetapi masyarakat dan para tamu. “Kalau seandainya saya harus tutup, kerugian saya dalam satu hari bisa Rp100 juta. Sekarang kami berharap ada solusi air bisa mengalir,” imbuhnya.

Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan menyebut catatan pihaknya sudah ada lima properti hotel yang tutup karena tidak ada air mengalir. Karyawan pun menjadi pihak yang merasakan dampaknya, lantaran hotel tidak beroperasi. “Ya pasti itu (dirumahkan, Red). Saya lebih berharap ini dibuka (air mengalir lagi, Red),” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer