Mataram (Inside Lombok) – Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal silaturahmi dengan Walikota Mataram, Mohan Roliskana, Senin (13/1) pagi. Salah satu pembahasannya adalah Pemprov NTB akan mendukung sepenuhnya program-program Pemkot Mataram, termasuk revitalisasi Kota Tua Ampenan dan penyediaan transportasi umum.
“Tadi saya bicara dua hal dalam waktu dekat akan segera kita lakukan. Revitalisasi Kota Tua Ampenan dan targetnya menjadi situs Unesco,” ujar Iqbal usia bertemu dengan Walikota Mataram.
Ia mengatakan, dengan jaringan yang sudah terbangun di luar negeri target menjadikan Kota Tua Ampenan menjadi situs Unesco ini disebut tidak terlalu sulit. “Beliau (Mohan, Red) yang minta ke saya, karena saya ada background luar negeri. Saya juga sudah menyanggupi itu,” katanya.
Selain target tersebut, program lain yang akan direalisasikan di Kota Mataram yaitu transportasi publik. Sebagai ibu kota Provinsi NTB, kebutuhan transportasi publik dinilai sudah mulai dibutuhkan. “Saya juga sampaikan dan saya dukung,” katanya.
Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi NTB menjadi etalase Provinsi NTB. Program transportasi umum di Kota Mataram akan dijadikan sebagai pilot project. Untuk bisa merealisasikan program-program tersebut nantinya akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Pemprov NTB dan Pemkot Mataram juga akan membangun komunikasi untuk menjalin kerja sama. “Segala macam bentuk kerjasama bisa kita berikan. Nanti kita bersama-sama,” katanya.
Sementara terkait dengan transportasi umum yang akan dihidupkan kembali, nanti akan dibahas lebih lanjut. Artinya, apakah akan difokuskan untuk masyarakat umum atau hanya untuk peserta didik. “Kalau itu nanti kita bahas lebih detail,” katanya.
Sementara itu, Walikota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan transportasi umum masih menjadi persoalan di Kota Mataram. Program transportasi umum yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu disebut tidak sesuai dengan kondisi jalan di Kota Mataram.
“fasilitas yang kita terima itu kan tidak sesuai dengan kondisi di daerah. Bisnya terlalu besar, biaya operasionalnya juga terlalu besar dan ruas jalan kita yang tidak terlalu panjang dan lebar dan itu bukan menjadi solusi tapi menjadi masalah baru dan menimbulkan kemacetan,” katanya.
Hasil dari koordinasi yang dilakukan, pimpinan Pemprov NTB yang baru akan membantu komunikasi dengan pemerintah pusat. Sehingga diharapkan kendaraan yang diberikan menggunakan listrik dan kapasitas angkut lebih kecil.
“Itu gambaran umum rencana kedepan dengan beliau. Kaitan dengan Ampenan itu beliau memberikan atensi yang luar biasa kaitan dengan melakukan revitalisasi terutama bangunan di Ampenan,” katanya. Jika Pemprov NTB terlibat dalam revitalisasi ini, maka disebut bisa lebih signifikan dengan rencana-rencana tersebut. (azm)