Lombok Barat (Inside Lombok) – Kelayakan KM Kelud yang menjadi hotel terapung bagi penonton MotoGP terus dievaluasi. Antara lain oleh Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, perwakilan Kementerian Kesehatan dan Dikes Provinsi NTB.
Sekretaris Dikes Lobar, Arief Suryawirawan menyebut dari evaluasi yang dilakukan ada beberapa rekomendasi yang perlu dilengkapi KM Kelud. Khususnya terkait standar protokol kesehatan (prokes), saat para tamu sudah mulai check in di hotel terapung itu.
“KM Kelud sudah sangat layak. Dilihat dari kelayakan sesuai standar prokes. Rekomendasi kami memang ada beberapa yang perlu ditambahkan seperti tempat sampah dan sarana promosi kesehatannya.” papar Arief saat dikonfirmasi usai melakukan peninjauan, Kamis (17/03/2022).
Sarana promosi kesehatan dalam hal ini dimaksudkan agar para petugas yang ada di dalam kapal bisa lebih sering memberi imbauan. Supaya para tamu tetap mengenakan masker dan tidak membuat kerumunan, guna mencegah penularan Covid-19.
“Kan ada sarana di atas kapal, petugasnya nanti bisa mengingatkan melalui pengeras suara. Terus mungkin bisa ditambah melalui tulisan atau apa,” jelas dia.
Namun, secara keseluruhan, ia mengakui KM Kelud sudah sangat patuh terhadap prokes. Terlebih, mereka telah menyediakan tiga ruangan khusus untuk isolasi, bila selama beroperasi menjadi hotel ada tamu yang gejalanya mengarah pada Covid-19.
“Mereka sudah menyediakan tiga ruang isolasi dan selalu ada dokter sama petugas kesehatan khusus yang jaga di sana selama 24 jam,” bebernya.
Petugas dari Dinas Kesehatan pun tetap disiagakan di pelabuhan, guna mengantisipasi bila para petugas medis yang di atas kapal memerlukan bantuan. Termasuk misalnya, bila ada pasien yang memerlukan rawat inap atau rujukan. Mereka akan memfasilitasi untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Kalau rumah sakit yang di kabupaten, kita siapkan rumah sakit Tripat dan Awet Muda,” imbuh dia. Untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan, pihaknya mengingatkan agar nantinya para tamu yang menginap di sana dapat tetap menjalan prokes. (yud)