Lombok Barat (Inside Lombok) – Akibat dari meningkatnya intensitas hujan di sebagian wilayah Lombok Barat, menyebabkan jalan yang ada di Dusun Temas Lestari, Desa Sesaot, Kecamatan Narmada rusak parah bahkan terputus.
“Kita sudah berupaya bersurat ke Pak Bupati dan Dinas PU mengajukan 3 proposal ke dinas terkait” kata Kades Sesaot, Yuni Hariseni, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jum’at (30/10/2020).
Di mana ketiga proposal tersebut untuk mengajukan pembuatan talud, bronjong, maupun rabat beton. Mengingat kondisi jalanan tersebut merupakan rawan longsor, tetapi tidak memiliki saluran irigasi. Sehingga dirinya berharap Pemerintah Daerah dapat segera menindaklanjuti proposal yang sudah diajukan tersebut.
“Kalau jalan yang putus kemarin ini, karena arus air besar akibat hujan deras di wilayab itu dan di sana tidak ada saluran irigasi. Dan posisinya badan jalan lebih tinggi ketimbang sawah dan kebun masyarakat. Sehingga di sana butuh bronjong” ujarnya.
Dirinya mengaku, yang bisa dilakukan pihak desa besama kepala dusun (Kadus) yakni bergotong royong, supaya badan jalan tersebut tidak putus total. Namun karena kondisi wilayah tersebut yang memang rawan longsor, Yuni merasa perlu adanya tindakan lanjutan dari Pemerintah daerah untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah.
“Karena sekarang kita gotong royong, nanti hujan lagi, ya itu akan tetap rusak dan putus lagi” tandasnya.
Diakui Yuni, bahwa respon dari pihak dinas terkait bahwa proposal tersebut saat ini masih dalam proses.
“Karena kalau misalnya kita menunggu Dana Desa (DD) itu tidak memungkinkan untuk perubahan. Semenjak covid ini kan, DD lari ke sana melalui BLT dan itu butuh dana besar” ungkapnya.
Untuk saat ini, kondisi jalan, sambung Kades Sesaot ini, masih bisa dilalui oleh kendaraan-kendaraan kecil seperti sepeda motor.
“Kami berharap kepada pemerintah baik kabupaten maupun provinsi, supaya perbaikannya bisa disegerakan. Supaya akses perekonomian masyarakat sekitar juga tidak terputus. Karena laporan proposal kami juga sudah masuk” harap Kades Sesaot ini.
Sementara itu, hingga berita ini dituliskan, Kepala Dinas PUPR Lombok Barat belum memberikan keterangan terkait pengajuan proposal tersebut.