Lombok Tengah (Inside Lombok)- Warga Desa Pengembur kecamatan Pujut Lombok Tengah kembali menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak berlubang.
Hal itu sebagai bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap pemerintah yang tidak kunjung memperbaiki jalan yang berstatus sebagai jalan kabupaten tersebut.
“Ini adalah aksi nyata bentuk protes terhadap pemerintah provinsi dan kabupaten. Jalan itu sudah memprihatinkan,”kata salah satu pemuda desa Pengembur, Sadli, di sela-sela aksi menanam pohon pisang, Senin (11/1/2021).
Dikatakan, jalan sepanjang tiga kilometer yang menjadi akses menuju objek wisata pantai Mawun tersebut sudah rusak selama lima tahun. Karena berlubang dan dipenuhi air hujan serta lumpur, jalan tersebut tidak bisa dilewati oleh siswa yang bersekolah.
“Padahal ini akses menuju ke desa Kuta dan pantai Mawun,”keluhnya.
Selain itu, belum ada kejelasan dari pemerintah kapan jalan perbatasan antara desa Pengembur dan Tanak Awu itu akan diperbaiki.
Selama ini, pemerintahan daerah kerap menjanjikan akan mengalokasi anggaran untuk perbaikan jalan tersebut. Namun sampai sekarang tidak kunjung ada realisasinya.
“Dari dulu pemerintah berjanji akan memperbaiki sejak tahun 2021 akan direalisasikan tapi belum ada kejelasan. Ini saja banyak sekali lubangnya sudah semakin parah,”katanya.
