32.5 C
Mataram
Sabtu, 18 Mei 2024
BerandaBerita UtamaJatah Pupuk ke NTB Jauh dari Kebutuhan Petani

Jatah Pupuk ke NTB Jauh dari Kebutuhan Petani

Mataram (Inside Lombok) – Jatah pupuk subsidi ke NTB di 2024 ini hanya sekitar 132 ribu ton. Jumlah ini jauh dari kebutuhan petani yang mencapai 360 ribu ton per tahun. Menghadapi kondisi itu, para petani disarankan beralih menggunakan pupuk organik.

Asisten II Setda NTB, Fathul Gani pengurangan sekitar 182 ribu ton atau 50 persen kebutuhan pupuk petani di NTB ini diupayakan tidak mempengaruhi produksi petani. Di mana NTB menargetkan produksi gabah tahun ini bisa sebanyak 1,3 juta ton.

“Pemerintah pusat sudah dari Kementerian Pertanian berkomitmen akan melengkapi kebutuhan NTB. Apalagi NTB sebagai lumbung pangan nasional,” katanya, Senin (22/1) siang. Gani menambahkan, komitmen pemenuhan kebutuhan pupuk petani di NTB ini didukung dengan tambahan alokasi anggaran untuk pupuk secara nasional sebesar Rp14 triliun.

“Insyaallah, ini untuk mengamankan musim tanam pertama. Itu komitmen dari pemerintah pusat dan kita bersurat dan Dinas Pertanian untuk bersurat dan Pak Gubenur sudah mengarahkan untuk segera untuk musim tanam berikutnya,” ujarnya.

- Advertisement -

Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar para petani menggunakan pemberian pupuk berimbang pada tanamannya. Artinya, tidak terfokus dengan mengandalkan pupuk kimia. “Yang baik itu penggunaan pupuk berimbang organik dan anorganik, 100 – 150 kilogram per hektar,” katanya.

Pupuk organik saat ini disebutnya sudah banyak dipasarkan. Bahkan, Pemprov NTB sudah mulai mencoba pupuk organik pada tanaman cabai. “Kita kemarin sudah praktikkan pupuk organik ini untuk cabai. Kita lihat nanti hasilnya,” katanya.

Menurutnya, para petani lebih banyak menggunakan pupuk kimia karena lebih praktis dan mudah. “Kalau pupuk ini kimia (urea, Red) lebih praktis penggunaanya. Tapi kalau organik lebih lama, tapi kita akan mengarah ke sana,” ucap Gani. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer