Mataram (Inside Lombok) – Puluhan ribu kamar hotel di Pulau Lombok disiapkan jelang perhelatan MotoGP pada Maret mendatang. Dari total 23.889 kamar yang ada, sekitar 75 persen atau 17.833 kamar atif beroperasi. Dari jumlah tersebut, pemesanan untuk periode Maret telah dilakukan hingga 55 persen atau untuk 9.855 kamar. Dengan begitu, masih ada 45 persen atau 7.978 kamar yang belum terpesan selama gelaran seri balap MotoGP mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata provinsi NTB, Yusron Hadi merincikan kamar hotel yang belum terpesan antara lain kamar hotel berbintang dominan berada di Gili Tramena (Trawangan, Meno, Air) dan Pemenang hingga Senaru sekitar 931 kamar, baik bintang 3 ke atas ada 914 kamar dan bintang 2 dan 1 sebanyak 17 kamar. Kemudian distribusi lokasi kamar berbintang yang tersedia di Kota Mataram 98 kamar, Sembalun 51 kamar, Jerowaru 25 kamar, Tete Batu 6 kamar, Lingsar Suranadi 22 kamar, Sekotong 19 kamar. Kemudian di area senggigi yang masih tersedia hotel bintang di Puri Bunga 44 kamar, Imaj Private Villa 3 kamar, dan Montana 2 kamar.
“Data ini tentu akan mengalami perubahan seiring penambahan tiket maupun kepastian booking yang sudah dilakukan,” ujar Yusron, Selasa (22/2).
Adapun homestay masih ada 1.480 kamar di spot utamaseperti Mandalika, Lingsar – Suranadi 315 kamar, Sembalun 66 kamar, Tete Batu 39 kamar dan Senaru 44 kamar. Kemudian, bungalow masih ada 835 kamar di Gili Tramena, Villa 515 di Gili Tramena dan Sembalun 93 kamar dan Jerowaru 22 kamar. Kemudian di Tete Batu sampai Labuhan Haji 14 kamar.
Sedangkan hotel melati 811 kamar dan masih banyak tersedia, di antaranya di Kota Mataram 485 kamar, Senggigi 116 kamar, Gili Tramena 73 kamar, Sekotong 90 kamar, Sembalun 32 kamar dan Batukliang hingga Kopang tersedia 15 kamar.
“Jadi sekali lagi bahwa penginapan di Lombok masih tersedia dengan banyak pilihan kamar dan lokasi menginap,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata NTB, masih banyak akomodasi yang tutup karena pandemi dan juga memerlukan proses perbaikan. Dari 17.833 kamar atau 75 persen potensial tersedia terdiri dari hotel bintang dan non bintang 7.816 kamar, hotel melati 1.659 kamar, villa 1.025 kamar, bungalow 1.030 kamar, homestay 3.060 kamar, rusun 245 kamar, camping ground 2.600, dan sarhunta 398 kamar.
Untuk hotel berbintang dari 17.833 kamar dominan terdapat di Mataram sebanyak 2.829 kamar, kemudian Senggigi 2.077 kamar dan Mandalika 1.167 kamar. Selebihnya terdistribusi di Gili Tramena, Pemenang dan Sembalun. Sementara homestay dari total terdata 3.060 kamar, dominan berada di Mandalika 1.695 kamar dan berikutnya Senggigi, Lingsar – Suranadi, Tete Batu dan sekitar, Gili Tramena, dan Sembalun.
“Dari beroperasi telah terbooking sebanyak 9.855 dengan rincian 6.534 hotel bintang dan non bintang umumnya di Mataram 2.731 kamar, senggigi 1.927 kamar, dan Mandalika 1.167 kamar. Berikutnya homestay sebanyak 1.528 dengan tingkat keterisian terbanyak di Mandalika dan sekitar,” jelasnya.
Sedangkan, dari sekian kamar yang masih tersedia di luar klaster utama wilayah Mandalika, Mataram dan Senggigi masih menerapkan tarif relatif normal. Meskipun di dalam klaster Mataram, Senggigi dan Mandalika masih ada pihak penyedia akomodasi yang memberikan tarif normal.
“Teman-teman usaha perjalanan wisata juga hendaknya menerapkan harga baik, supaya ini dapat menumbuhkan dan makin memberi kepercayaan ke NTB untuk gelar event MotoGP,” ujar Yusron. Diharapkan semua pelaku pariwisata membuat paket perjalanan wisata, memberi alternatif-alternatif berwisata dengan ragam kombinasi alam, seni-budaya dan produk ekraf. (dpi)