Lombok Tengah (Inside Lombok) – Jembatan penghubung antara Desa Montong Sapah dan Desa Batu Jangkih Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng) sudah lama terputus dan tidak bisa dilalui warga saat beraktifitas. Dibuat pada 2018 lalu, jembatan itu rusak enam bulan setelah selesai dibangun.
“Awalnya 2018 sudah dibangun oleh BPBD. Namun kenyataannya jembatan ini bertahan selama 6 bulan, begitu musim hujan atau biasa kami sebut musim ketauan, jembatan penghubung antara dua desa itu ambruk karena derasnya air, kemudian disertai pohon yang dibawa arus dari atas,” kata Kepala Dusun Pemoles, Khairil Anwar saat dihubungi melalui telepon, Kamis (31/3/2022).
Dikatakan Anwar, jembatan itu tidak mampu menahan kiriman air dari wilayah Lombok Barat yang cukup deras. Dengan kondisi jembatan yang terputus, aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Bahkan membuat para siswa dan guru di desa sebelah harus menyeberangi sungai, sehingga pembelajaran tidak maksimal.
“Belum lagi ketika masyarakat yang lagi sakit dan mau berobat, dengan terpaksa kami gotong royong menandu,” katanya
Ia berharap pemerintah segera memperhatikan rusaknya akses masyarakat tersebut. Termasuk dengan membangun jembatan baru, agar aktivitas masyarakat tidak terkendala karena terpaksa menyebrangi sungai untuk hal-hal mendesak, seperti berobat dan sekolah.
“Alhamdulilah waktu hujan lebat kemarin itu, sudah disurvei oleh Pak Wakil Bupati lansung, dan beliau bilang jembatan ini prioritas,” tutupnya. Saat ini warga diakuinya menunggu realisasi janji dari Pemkab Loteng tersebut. (fhr)
