28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaKapolres Minta Calon TKI yang Ditelantarkan Melapor ke Polisi

Kapolres Minta Calon TKI yang Ditelantarkan Melapor ke Polisi

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho meminta kepada para calon TKI yang diduga ditipu dan ditelantarkan untuk melapor ke polisi. Sehingga terduga pelaku dapat diproses hukum.

“Untuk penipuan kan delik aduan. Mereka harus melapor,”kata Esty, akhir pekan ini di Praya.

Laporan itu diperlukan agar pihaknya bisa melakukan upaya hukum yang bisa dipertanggungjawabkan juga secara hukum.

Dia juga berharap para calon TKI tidak perlu khawatir dan takut untuk melapor ke polisi. Karena itu menjadi salah satu cara agar kasus dugaan penipuan ini mencapai titik terang dan keadilan bagi para calon TKI tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar delapan orang calon TKI asal Lombok Tengah menjadi korban penipuan.

Mereka tergiur untuk bekerja di kebun kurma di Arab Saudi dengan gaji Rp5 juta per bulan. Hingga akhir nya mereka menyerahkan uang belasan juta rupiah kepada tiga orang tekong dengan harapan segera berangkat dan bekerja, sehingga bisa mengirim uang untuk keluarga di kampung halaman.

Sayangnya, ketika sampai di tempat penampungan di Jakarta, mereka bukan segera diberangkatkan namun malah ditelantarkan.

“Diproses saja tidak (interview dan pengecekan dokumen). Apalagi diberangkatkan,”kata salah satu TKI, Adi belum lama ini.

Dia menuturkan, dia dan TKI lainnya menyerahkan uang kepada tekong sebesar Rp12 juta. Kemudian pada tanggal 6 Februari lalu dia bersama calon TKI lainnya berangkat ke Jakarta dan ditampung di salah satu kos milik warga di kecamatan Koja Jakarta Utara.

Namun ternyata, uang kos tersebut tidak dibayar lagi oleh oknum tekong sehingga mereka terusir dan tidur di pinggir jalan tol.

Para calon TKI ini pun sempat melapor ke Polres Jakarta. Mereka kemudian diarahkan untuk melapor ke Polres Lombok Tengah dengan kasus dugaan penipuan.

Akhirnya, para calon TKI ini pun kembali ke kampung halaman. “Kita minta dikirimi ongkos pulang sama keluarga di sini entah itu dihutangkan atau gimana,”tandasnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer