Mataram (Inside Lombok) – Penularan Covid-19 di Kota Mataram tercatat mengalami penambahan. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), hingga terancam ditunda kembali.
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan untuk mengantisipasi peningkatan kasus baru di Kota Mataram, masyarakat ditekankan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara maksimal. “Kita tetap meminta kepada masyarakat kegiatan yang berskala masif kemudian menimbulkan kerumunan harus menggunakan masker,” katanya.
Selain prokes, pemberian vaksin ketiga atau booster kepada masyarakat juga sedang digencarkan. Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak mudah tertular virus corona. “Upaya dilakukan booster sekarang ini meskipun tidak terlalu signifikan cuma memang tidak terlalu bergejala seperti varian delta yang baru,” ujarnya.
Sementara terkait pelaksanaan PTM penuh, untuk saat ini belum bisa direalisasikan. Terlebih melihat kasus yang terus mengalami peningkatan setiap hari. Namun pada Februari ini, Pemkot Mataram akan melakukan evaluasi terkait PTM penuh.
“PTM kita masih evaluasi. Harus tetap separuh dulu. Nanti kita lihat apa yang disampaikan pemerintah. Tolak ukurnya nanti bulan Februari,” katanya. Ditambahkan Mohan, jika nanti tingkat penularan mulai landai kembali, maka pihaknya akan memberikan izin uji coba untuk PTM penuh.
“Kalau Februari landai dan bisa baik. Mungkin kita coba lakukan PTM penuh,” ungkapnya. Pasalnya, ia menilai saat ini masyarakat juga sudah menyesuaikan diri dengan kondisi yang terjadi. “Masyarakat mulai adaptif dengan kondisi yang sekarang,” tandas Mohan.
Untuk diketahui, jumlah tambahan kasus Covid-19 baru di Kota Mataram berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB per 30 Januari 2022 sebanyak empat kasus. Dengan tambahan tersebut, jumlah pasien yang masih dalam masa perawatan yaitu sebanyak 25 orang pasien, baik dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri. (azm)