31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaKasus DBD di Lotim Naik Jadi 502 Kasus, Sakra Timur Terbanyak

Kasus DBD di Lotim Naik Jadi 502 Kasus, Sakra Timur Terbanyak

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lotim pada tiga bulan terakhir mengalami peningkatan. Tercatat pada minggu pertama bulan Desember kasus DBD mencapai 502 kasus. Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim imbau masyarakat lebih waspada dan jaga kebersihan.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Kabupaten Lotim, Budiman Satriawan mengatakan, kasus DBD saat memasuki musim penghujan memang selalu menunjukkan angka kenaikan setiap tahunnya. Mulai dari bulan September angka kasus DBD sudah mulai mengalami kenaikan.

“Kasus DBD setiap tahun biasanya akan menurun pada bulan April,”ujarnya kepada Inside Lombok saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (29/12).

Kasus DBD menyasar setiap kecamatan yang ada di Lotim. Kecamatan yang paling banyak menyumbang kasus DBD tersebut yaitu Kecamatan Sakra Timur dengan mencatat 93 kasus.

Adapun langkah yang dilakukan pihak Dikes Lotim dalam mengantisipasi lonjakan yang sangat signifikan untuk beberapa bulan ke depan yaitu dengan bersurat ke seluruh puskesmas untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah desa guna dilakukan penyuluhan dan mengajak masyarakat melaksanakan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

“Kita (pihak Dikes) juga melakukan apatisasi secara selektif dan melakukan foging pada daerah yang terdapat kasus DBD,” katanya.

Masyarakat diminta segera memeriksakan kesehatan diri ke puskesmas terdekat. Apabila mengidap gejala DBD seperti demam selama tiga hari dengan sebab yang tidak jelas, muntah-muntah, nyeri sendi, serta munculnya bintik-bintik pada lipatan kulit tangan.

“Kita harap masyarakat segera memeriksakan kesehatannya apabila mengidap gejala-gejala tersebut agar bisa secepatnya ditangani,” jelasnya.

Budiman meminta kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama melawan kasus DBD tersebut. Caranya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M, agar terhindar dari gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit DBD.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dalam meminimalisir penyakit DBD ini, akan tetapi membutuhkan peran semua pihak termasuk masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan mereka,”imbuhnya.

Penyakit DBD tersebut tidak boleh diremehkan begitu saja selayaknya demam biasa. Akan tetapi penyakit DBD tersebut juga harus diwaspadai dikarenakan penyakit tersebut juga banyak menimbulkan korban jiwa.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer