Mataram (Inside Lombok) – Satgas Covid-19 Kota Mataram akan kembali mengaktifkan tempat isolasi terpusat. Dengan lonjakan kasus yang terjadi, tempat tinggal yang dimiliki dikhawatirkan tidak memenuhi syarat sebagai tempat isolasi mandiri.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan Satgas Covid-19 Kota Mataram akan mempersiapkan lokasi isolasi terpusat. Di mana sebelumnya, isolasi terpusat yang digunakan yaitu beberapa hotel yang ada di Kota Mataram.
“Estimasi kita tidak beda jauh dengan kondisi yang kita siapkan pada waktu yang kemarin,” katanya, Senin (7/2) di Mataram. Diterangkan, lokasi sementara yang akan dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat yaitu wisma nusantara. Karena menjelang pelaksanaan event MotoGP bulan Maret mendatang, hotel berbintang di Kota Mataram rata-rata sudah penuh. “Jelang MotoGP ini kan, hotel-hotel sudah banyak yang full booking,” sambungnya.
Namun saat ini Satgas Covid-19 belum bisa memastikan tempat yang sudah siap untuk dijadikan sebagai isolasi terpusat. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Mataram, Satgas Covid-19 akan memperketat izin pelaksanaan kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan massa.
“Satgas akan memperketat lagi kegiatan yang sifatnya potensi kerumunan. Potensi kerumunan itu kita perketat kembali tentu mengacu kepada inmendagri,” katanya.
Setiap kegiatan sambung Mahfuddin, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan salah satunya kapasitas yaitu 50 persen, penggunaan masker dan lainnya. “Kegiatan masyarakat tetap mengacu kepada protokol kesehatan yang ada. Seperti itu kegiatan itu kapasitasnya 50 persen,” ujarnya.
Untuk diketahui, total kasus Covid-19 di Kota Mataram hingga 7 Februari ini yaitu sebanyak 7.358 kasus. Dari jumlah ini sebanyak 251 pasien masih dalam masa perawatan, 6.851 pasien dinyatakan sembuh, dan 256 meninggal dunia.
“Mengamati perkembangan tingginya kasus harian di Kota Mataram. Tiga hari belakangan naik terus,” pungkasnya. (azm)