Lombok Barat (Inside Lombok) – Atap salah satu ruangan di SDN 1 Kuripan nyaris ludes terbakar. Kebakaran yang terjadi pada pukul 10.14 Wita, pada Minggu (25/04/2021). Kebakaran itu diduga terjadi akibat kembang api yang dimainkan secara sembarangan.
“Setelah mendapat laporan, kami langsung menerjunkan dua mobil pemadam dan kurang lebih sekitar 10 menit, baru api bisa dipadamkan” kata Kasi Damkar Lobar, Lalu Satriawan, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Minggu (25/04/2021).
Dirinya menjelaskan, api dapat dipadamkan dengan menghabiskan setengah tangki air. Bersyukurnya dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Namun kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 2.500.000.
Kapolsek Kuripan, Iptu Agus Supriadi menyebut dugaan kebakaran yang diakibatkan oleh kembang api itu mencuat atas informasi yang dihimpun dari warga. Di mana di dekat lokasi kebakaran itu ada lapangan yang sering dijadikan lokasi untuk bermain petasan oleh anak-anak sekitar.
“Untungnya api dapat cepat dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke gedung yang lain”ujarnya.
Akibat kejadian ini, kini kepolisian akan memperketat peredaran kembang api di kawasan Kuripan. Baik itu petasan dan kembang api terutama yang tidak memiliki ijin, maupun yang memiliki ijin. Untuk dapat mengantisipasi hal serupa yang tidak diinginkan.
“Petasan sudah jelas tidak ada izin penjualannya. Begitupun kembang api, kalau peredarannya dinilai bisa membahayakan, tidak menutup kemungkinan kebijakan yang sama akan kita berlakukan” tegasnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada para orang tua supaya tidak lalai dalam mengawasi anak-anaknya. Terutama dalam bermain petasan dan kembang api karena dampaknya yang berbahaya.
“Dugaan ini akan tetap kita usut untuk memastikan penyebab kebakaran di SDN 1 Kuripan ini” tandasnya.