26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKecamatan Gunungsari dan Batulayar Rawan Malaria

Kecamatan Gunungsari dan Batulayar Rawan Malaria

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kecamatan Gunungsari dan Batulayar tercatat menjadi penyumbang kasus malaria terbanyak di Lombok Barat (Lobar). Hal itu lantaran letak geografisnya berada di kawasan kebun dan perbukitan.

Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Amhad Taufik Fathoni menyebut saat ini kasus malaria mulai terdeteksi dan angkanya cukup tinggi, sekitar 24 kasus. “Paling banyak itu di Kecamatan Gunungsari, ada tiga desa yaitu Desa Gelangsar, Desa Mekar Sari, Desa Bukit Tinggi. Kemudian di Kecamatan Batulayar ada Desa Batulayar, di dusun Apit Aik,” ungkap Fathoni saat dikonfirmasi, Kamis (28/12/2022).

Dia merincikan, kasus terbanyak terdata di Puskesmas Penimbung 22 kasus, kemudian Puskesmas Sigerongan 2 kasus, Puskesmas Meninting 2 kasus. Namun selain di dua kecamatan tersebut, daerah lain yang juga menyumbang kasus malaria ada dari Kuripan 2 kasus, Gerung 3 kasus, Labuapi 1 kasus.

“Dari 32 kasus ini, sebanyak 24 kasus indigenous. Sedangkan kasus yang di Puskesmas Gerung, Kuripan, Labuapi, ini adalah kasus impor karena pekerja yang baru pulang dari Papua,” tuturnya.

Guna bisa mencapai target eliminasi malaria di 2024 mendatang, Fathoni menyebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya melakukan survei dinamika penularan malaria, kemudian survei faktor risiko malaria, survei knowlesi, pemantauan penggunaan kelambu, serta pemantauan pengobatan.

“Tapi ada beberapa kendala juga yang kita hadapi di lapangan, terutama medan atau geografis yang sulit. Ditambah lagi saat sedang musim hujan,” ungkapnya.

Selain itu, kendala lain yang juga dihadapi petugas, dituturkan Fathoni, bahwa peran kader malaria yang sudah terbentuk belum dimaksimalkan lantaran terkendala anggaran. Bahkan kelambu berinsektisida yang diberikan ke masyarakat pun mulai rusak. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer