25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKetersediaan dan Distribusi Bapok Dijamin Aman Selama Periode Mudik

Ketersediaan dan Distribusi Bapok Dijamin Aman Selama Periode Mudik

Mataram (Inside Lombok) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB memastikan ketersediaan bahan pokok (bapok) hingga kelancaran pendistribusiannya aman selama mudik lebaran tahun ini. Karena ada beberapa kebutuhan pokok yang dipasok dari luar untuk memenuhi kebutuhan di NTB, sehingga perlu dijaga pendistribusiannya. Mengingat saat mudik truk logistik dibatasi.

Sekda NTB, Lalu Gita Aryadi mengatakan sudah ada arahan dari presiden agar pemerintah daerah mengantensi ketersediaan dan kemampuan daya beli pada barang-barang kebutuhan pokok masyarakat menjelang lebaran. Mengingat di momen tersebut sering terjadi peningkatan permintaan kebutuhan pokok.

“Ketersediaan ini berarti ada kaitannya dengan distribusi dan dipastikan bahwa tidak ada gangguan apapun,” ujar Sekda, Selasa (19/4).

Menurutnya, jelang lebaran Idulfitri 1443 Hijriah tidak terjadi lonjakan harga dan ketersediaan bapok. Lantaran dari kondisi cuaca yang diprediksi aman, pendistribusian pun dipastikan lancar sehingga tidak mempengaruhi harga. Pasalnya jika pasokan terkendala maka harga juga akan terpengaruh.

“Diharapkan menjelang lebaran tidak ada gejolak-gejolak harga akibat dari gangguan alam atau distribusi,” tuturnya.

Kendati dengan adanya daya dukung dari sektor transportasi yang sangat memadai, maka ketersediaan bahan kebutuhan pada saat lebaran mampu terpenuhi tanpa adanya kendala. Mengingat permintaan biasanya mengalami peningkatan.

“Soal transportasi ini, sekaligus kita pastikan angkutan barang dan angkutan orang menjelang lebaran,” tuturnya.

Dikatakan, selama dua tahun terakhir seluruh masyarakat Indonesia terkungkung akibat pandemi Covid-19. Selama dua tahun itu pula, masyarakat tidak bisa berlebaran atau pulang ke kampung halaman yang telah jadi tradisi.

Dengan menurunnya kasus Covid-19, adanya pelonggaran perjalanan domestik serta libur panjang selama 10 hari dipastikan timbul lonjakan atau peningkatan volume angkutan barang maupun angkutan orang. Apalagi NTB merupakan daerah kepulauan maka moda transportasi diandalkan adalah transportasi laut dan darat.

“Bagaimana kebijakan pemerintah merangsang tersedianya fasilitas moda transportasi laut dan darat memadai. Pengusaha juga tidak akan mengalami kerugian,” ungkapnya.

Sementara itu, NTB sebagai daerah pariwisata sudah sepatutnya membutuhkan armada-armada yang sehat, nyaman dan berstandar pariwisata. Semakin berkembangnya jalur transportasi terutama jalan tol di Pulau Jawa hingga jalur Ketapang dilanjutkan perjalanan menggunakan kapal laut ferry membuat jarak Pulau Jawa dengan NTB kian dekat.

“Jadi kita sudah tergabung dengan Jawa kalau demikian transportasinya,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer