27.5 C
Mataram
Rabu, 26 Juni 2024
BerandaBerita UtamaKisah Papuk Irum: Belasan Tahun Tinggal di Rumah Kumuh, Sering Luput dari...

Kisah Papuk Irum: Belasan Tahun Tinggal di Rumah Kumuh, Sering Luput dari Bantuan Pemerintah

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Papuk Irum alias Riasih (66) warga Dusun Monggok, Desa Setuta, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah (Loteng) terpaksa bertahan tinggal seorang diri di sebuah rumah yang kumuh. Kondisi itu telah dijalaninya belasan tahun lamanya.

Papuk Irum pun harus berjuang sendirian, setelah salah satu anaknya di bawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) lantaran dinyatakan menderita gangguan jiwa. “Anak saya sempat hilang dari rumah dan ditemukan di Praya. Sekarang dia tinggal di RSJ. Dari saat itu saya tinggal sendiri,” katanya kepada Inside Lombok, Selasa (17/1/2023) saat ditemui di rumahnya.

Rumah yang ditinggali Papuk Irum pun terbilang jauh dari layak huni. Rumah itu tidak memiliki kamar mandi, sehingga tak jarang Papuk Irum harus pergi ke sungai untuk sekadar mandi bahkan berwudhu.

- Advertisement -

Untuk mendapat penghasilan, sehari-hari Papuk Irum menggembalakan sapi milik orang lain. Di masa tuanya, pergi ke sawah untuk mencari rumput pakan sapi peliharaan itu adalah rutinitas yang dijalaninya setiap hari.

“Saya pergi ke sawah cari rumput, sapinya orang itu. Saya yang pelihara, tapi beberapa hari ini saya kurang sehat jadi saya minta tolong sama cucu saya untuk ambil rumput,” ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari Papuk Irum terkadang masak sendiri dengan peralatan seadanya yang ia miliki. “Kadang saya masak sendiri, tapi sekarang tunggu dikasih orang, cucu saya yang anterin makanan,” tuturnya.

Di tengah kondisinya yang serba terbatas itu, Papuk Irum mengaku tidak mendapat bantuan dari program yang disediakan pemerintah. Baik itu bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan program keluarga harapan (PKH) dan lain-lain.

Selama ini, bantuan yang diberikan hanya datang dari pihak desa. Namun, saking jarangnya mendapat bantuan dari desa itu, Papuk Irum pun lupa kapan terakhir kali menerima bantuan.

“Sudah saya dapat dulu bantuan uang Rp600 dari desa, tapi saya lupa kapan itu,” ujarnya. Dengan kondisinya sekarang, Papuk Irum berharap mendapat bantuan untuk perbaikan rumahnya yang kumuh dan tidak terawat.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dusun Monggok, H Suhaimi menuturkan bahwa Papuk Irum memang tinggal seorang diri di rumahnya.

“Memang dia tinggal sendiri, tapi memang dulu tinggal sama anaknya. Kadang sekarang dicari sama anaknya,” ujarnya.

Dikatakan, pihaknya mengaku telah mencoba mengusulkan bantuan program untuk mendapatkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi Papuk Irum. Namun hingga saat ini warganya tersebut belum masuk dalam daftar penerima bantuan.

“Sudah kita ajukan. Bahkan 2 kali kita foto kartu keluarga dan KTP-nya dan foto rumahnya, tapi belum ada yang keluar,” ujarnya.

Pihaknya juga merasa heran kenapa rumah Papuk Irum tak kunjung dibantu, padahal kondisinya cukup memprihatinkan. “Saya saja bingung kenapa tidak keluar namanya, mudah-mudah ada program lagi,” pungkas Suhaimi. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer