Mataram (Inside Lombok) – Kebakaran yang terjadi di jalur pendakian Senaru, Gunung Rinjani menghanguskan sekitar 142 hektare lahan taman nasional tersebut. Penanggung Jawab Kebakaran TNGR, Lalu Santawan menerangkan kebakaran terjadi pada Rabu (13/11) kemarin dan terpantau melalui aplikasi Sipongi sekitar pukul 08.30 Wita ada titik api sekitar jalur wisata pendakian Senaru.
Atas hasil deteksi itu, tim pemadaman langsung diterjunkan untuk melakukan tindakan awal sekitar pukul 13.00 Wita. Berdasarkan dari informasi tim yang ada di lokasi kejadian, sampai Kamis (14/11) pagi beberapa titik api sudah dinyatakan padam, hanya di sisi selatan yang masih terlihat kepulan asap. “Berdasarkan penghitungan satelit dari beberapa titik yang terpantau di sipongi sekitar 142 hektare, untuk luas sementara karena masih dilakukan pemadaman,” ujarnya, Kamis (14/11).
Titik kebakaran berada di Koordinat -8.38663 S 116.40327 E, yang masuk di wilayah Batu Ceper, Plawangan Senaru, Resort Senaru, SPTN I, BTNGR. Upaya pemadaman masih terus dilakukan hingga saat ini, karena dikhawatirkan masih ada titik api yang kemungkinan bisa merambat lagi. Mengingat, kondisinya di lokasi kejadian semak belukar dalam kondisi kering sehingga mudah terbakar.
“Kendalanya (pemadaman, Red) karena cuaca, angin yang kencang, medannya yang terjal sehingga sulit untuk dijangkau, dan bahan bakar sudah kering. Karena kejadian terakhir kebakaran di lokasi itu 2019. Sekarang dengan kondisi rumput, semak belukarnya agak tinggi, terpicu dengan api sedikit akan meluas,” jelasnya.
Saat ini jalur pendakian via Senaru sementara ditutup untuk mengantisipasi kebakaran semakin meluas dan keselamatan pengunjung. Mengingat masih ada pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Rinjani, BTNGR mengingatkan semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan, terutama untuk para pengunjung yang berada di Danau Segara Anak agar berhati-hati dan menghindari arah jalur wisata pendakian Senaru.
“Rencana hari ini akan diturunkan dua tim, yang satu tim gabungan yang berangkat dari Senaru terdiri TNI-Polri dan Manggala Agni. Tim kedua dari jalur masuk Torean untuk evakuasi yang turun dari danau. Kebakaran hutan tidak bisa ditebak, bisa saja meluas dengan sporadis,” jelasnya.
Pihaknya pun sampai saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Ini yang spesifikasinya yang belum kami bisa sampaikan disebabkan oleh apa, masih dalam penyelidikan penyebabnya,” demikian. (dpi)