Mataram (Inside Lombok) – Puluhan atlet yang meraih yang meraih medali pada PON 21 Aceh-Sumut 2024 hingga kini belum diberikan bonus yang dijanjikan. KONI NTB meminta agar bonus kepada para atlet bisa diberikan sebelum bulan puasa Ramadan.
Ketua Umum KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi mengatakan sebanyak 54 cabang olahraga mendapatkan medali. Dari 54 medali ini terdiri dari 16 medali emas, 17 medali perak dan 21 perunggu. Adapun medali yang diberikan yaitu sebesar Rp350 juta bagi atlet yang meraih medali emas. Selain itu, untuk medali perak sebesar Rp250 juta dan medali perunggu sebesar Rp150 juta.
“Sebagian besar bonusnya itu tahun depan. Kita sudah berusaha mencoba untuk lebih cepat tahun depan. Tapi kan banyak hal lain yang dipertimbangkan dan bagaimana pemberian bonus itu sebelum bulan puasa paling lama sebelum lebaran,” katanya Minggu (22/12) malam.
Puasa Ramadan tahun depan akan dimulai pada akhir Februari dan saat ini sudah masuk akhir Desember. Artinya bonus para atlet bisa diberikan Januari atau Februari mendatang. “Puasa tinggal dua bulan. itu Februari akhir dan ini Desember akhir. Jadi sabar,” ungkap Mori.
Ia mengatakan, total bonus untuk semua atlet peraih medali baik emas, perak dan perunggu yaitu mencapai Rp38 miliar. Jumlah ini disebut cukup besar apalagi bagi Provinsi NTB yang memiliki fiskal terbatas.
“Untuk Provinsi NTB untuk mengeluarkan uang Rp38 miliar itu besar. Jadi kita sabar lah. Kita justru terima kasih ke pemerintah begitu perhatiannya kepada atlet-atlet dan pelatih sampai menyiapkan anggaran yang begitu besar,” katanya.
Pada pemberian bonus PON kali ini, Pemprov NTB tidak saja memberikan kepada para atlet melakukannya juga kepada para pelatih. Dia memastikan, pemberian bonus ini sudah masuk ke alokasi anggaran pada APBD 2025 Provinsi NTB. Karena di beberapa daerah juga pemberian bonus kepada para atlet berprestasi pada PON Aceh – Sumut akan diberikan tahun 2025. “Ini sudah masuk ke anggaran 2025,” tegasnya. (azm)
