Mataram (Inside Lombok) – Kebutuhan anggaran untuk KONI NTB untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) belum terpenuhi. Tambahan bantuan anggaran dari APBD 2024 ini pun menjadi harapan, terlebih prestasi yang diraih saat PON disebut akan membawa marwah daerah.
Sekretaris KONI NTB, M. Nurhaedin mengatakan kekurangan anggaran untuk pelaksanaan PON ini sudah disampaikan ke pimpinan daerah. Karena dari kebutuhan sebesar Rp42 miliar, baru tersedia Rp15 miliar yang hanya cukup untuk membiayai pelatda. “Kta saja ini masih kurang anggaran untuk PON ini sebesar Rp30 miliar,” katanya.
Pada PON Aceh-Sumut disebutnya menjadi event yang cukup berat. Karena akan ada serah terima tuan rumah PON berikutnya. Pada tahun 2028 mendatang, NTB dan NTT menjadi tuan rumah PON. “Kita harus kejar prestasi setinggi-tingginya. Target 20 emas dengan peringkat 8 nasional. Supaya percaya diri kita semakin kuat setelah Papua. Kita ada modal dengan sukses prestasi dan penyelenggaraan,” tegas Edo, sapaan akrabnya.
Ditambahkan, selain anggaran yang diberikan Pemprov NTB, KONI juga berupaya untuk mencari sumber pendanaan yang lain. Misalnya, sudah mulai mendatangi perbankkan serta sponsor yang lain.
NTB akan menurunkan atlet dari 43 cabang olahraga untuk PON mendatang. Antara lain anggar, atletik, balap sepeda, bermotor, biliar, voli pasir, bridge, bulutangkis, catur, esport, gateball, gulat, hapkido, hoki, sepak takraw, kabaddi, karate, kempo, kickboxing, kurash, menembak.
Kemudian muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, petanque, akuatik, selam, selancar ombak, senam, sepatu roda, soft tennis, sport dance, taekwondo, tarung derajat, tenis lapangan, tenis meja, tinju, triathlon, wushu, aerosport, squash, dan berkuda. Total atletnya 261 orang. Sebagian sudah mulai mengikuti pelatda, khususnya yang masuk dalam grade A. (azm)