Lombok Barat (Inside Lombok) – Korban puting beliung di Desa Rumak pertanyakan bantuan untuk perbaikan rumah mereka. Terlebih setelah sebulan terdampak puting beliung, sebagian dari mereka masih harus mengungsi dengan mendirikan tenda.
“Sampai saat ini, masalah bantuan bencana puting beliung kemarin belum (jelas), dan kami sudah melayangkan surat. Cuma kami masih disuruh menunggu,” kata Kades Rumak, Mukarram saat ditemui, Rabu (13/07/2022).
Bantuan untuk perbaikan yang diajukan pun bisa berupa bantuan bahan bangunan untuk warga memperbaiki kembali atap rumahnya. Karena dari delapan rumah yang rusak, ada yang berupaya membangun sendiri, lantaran menilai pemerintah terlalu lamban membantu perbaikan rumah mereka.
Namun, ada juga yang masih bertahan mengungsi karena masih menunggu bantuan dari pemerintah. “Ada yang sudah memperbaiki sendiri, ada yang masih pakai terpal. Itu yang buat kita prihatin, apalagi kalau hujan,” ujarnya.
Terlebih, saat ini pemerintah daerah juga mengaku belum memiliki anggaran untuk perbaikan tersebut. Di mana saat ini, pihak terkait diakuinya baru turun mengukur dan memeriksa kondisi kerusakan saja. Namun belum memberikan kesimpulan berapa estimasi yang dibutuhkan untuk perbaikan kerusakan itu.
“Itu yang sangat berat (jawaban dari BPBD) kalau tidak bisa sekarang, mungkin tahun depan (anggaran perbaikannya),” tutur dia. Estimasi kerugian rumah itu pun diperkirakan beragam mulai dari Rp5-15 juta.
Padahal saat awal kejadian, Mukarram mengaku pihaknya diminta mengirim laporan terkait kerusakan itu. Namun hingga kini belum ada jawaban. Sementara masyarakat yang rumahnya rusak terus mendesak dan mempertanyakan kejelasan perbaikan rumah mereka.
“Setelah kita susul pertanyakan perkembangan bantuannya, baru ada yang turun ngukur. Tapi setelah dua minggu turun mengukur belum ada kejelasan,” tutupnya. (yud)