Mataram (Inside Lombok) – Mesin penyapu jalan akhirnya sudah tiba di Kota Mataram. Mesin dengan kemampuan membersihkan jalan sepanjang 15 kilometer (Km) per jam itu ditargetkan akan mulai beroperasi pertengahan September.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. M. Kemal Islam mengatakan pembersihan menggunakan mesin tersebut akan diprioritaskan di jalan protokol. Percobaan pertama akan dilakukan selama lima jam per hari.
“Kemungkinan kita akan coba lima jam per hari. Satu jam itu nanti kita bisa ukurnya 15 Km. Panjang memang. Kira-kira dari Ampenan hingga Sweta lah. Dengan kecepatan yang sudah diatur 15 kilo dan itu tergantung sampahnya,” katanya, Kamis (1/9) pagi.
Ia mengatakan, kemampuan penyapuan menggunakan mesin tersebut tergantung dari volume sampah yang ada. Artinya, jika volume sampah di jalan protokol cukup padat maka akan dilakukan pengulangan.
“Nanti ada petugas yang akan mengumpulkan sampah untuk didorong sesuai dengan besaran sapu yang ada,” katanya.
Dengan keterbatasan mesin tersebut, petugas kebersihan akan tetap ada dan tidak akan dikurangi. Mereka akan fokus membersihkan sampah yang ada di trotoar. “Ini kan enggak bisa naik di trotoar, karena ini (mesin) penyapu jalan saja,” katanya.
Untuk memaksimalkan kebersihan di Kota Mataram, jumlah mesin penyapu membutuhkan dua hingga tiga unit. Selain karena Kota Mataram tidak terlalu besar, harga mesin tersebut juga cukup mahal yaitu Rp1,8 miliar.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram akan melakukan sosialisasi kepada petugas kebersihan adanya mesin penyapu jalan. Sosialisasi yang dilakukan juga sebagai langkah antisipasi jika mesin tersebut eror dan tidak bisa bekerja optimal.
“Mesin ini misalnya error, tapi kebersihan di jalan protokol bisa tetap terlaksana ini yang harus kita pikirkan lagi,” ujarnya.
Kemal menambahkan, pihaknya akan menggeser petugas kebersihan yang ada di jalan protokol. Karena kebutuhan petugas kebersihan di jalan utama tersebut akan berkurang dengan adanya mesin penyapu.
“Saya akan menata kembali petugas kebersihan ini. Kita akan geser-geser. Mereka kan tadi dapatnya di pinggir jalan utama 200 meter, nanti akan menjadi 300 meter,” ungkapnya. (azm)