Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dampak dari musim kemarau tahun ini sudah mulai dirasakan disejumlah kecamatan di Lombok Tengah. Saat ini enam kecamatan di Lombok Tengah mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Loteng Ridwan Ma’ruf mengatakan, permintaan air bersih ini belum bisa maksimal disalurkan ke masyarakat. Hal ini disebabkan karena armada yang dimiliki pemda Kabupaten Lombok yang terbatas. Namun untuk pemenuhan air bersih bagi warga yang terdampak ini, BPBD NTB melakukan koordinasi dengan Perumdam Tirta Ardhia Rinjani.
“Kita tunggu jadwal dari PDAM baru bisa salurkan permintaan ke masyarakat,” imbuhnya.
Disebutkan Ridwan, enam kecamatan yang terdampak krisis air bersih pada musim kemarau ini yaitu Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Barat, Kecamatan Praya Barat Daya, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Praya.
“Kekeringan ini masih didominasi Kecamatan Jonggat, di Kecamatan Praya ada tapi hanya di kelurahan Leneng,” tukasnya.
Sementara itu, Pjs Bupati Loteng Abdul Aziz mengatakan keterbatasan armada yang dialami saat ini oleh BPBD Loteng sudah dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Misalnya Perumdam, Damkar, BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR dan Dinas Perkim Loteng. Dengan demikian, pendistribusian air bersih tidak lagi ditangani oleh satu OPD saja.
“Jadi dalam penyaluran air bersihnya berdasarkan jadwal,” ucapnya.
Dalam penyaluran ini, pihaknya tidak hanya menggunakan anggaran daerah namun dana siap pakai dari BNPB. Selain itu, Pemkab Lombok Tengah sudah membuat jadwal pendistribusian air bersih kepada warga. Namun jika ada keluhan dari masyarakat, disebut karena belum mendapatkan jadwal pendistribusian.
“Mungkin belum jadwalnya, tapi permintaan sudah cukup tinggi,” tandasnya. (fhr)