26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaKunjungi Korban Gempa, Menkeu Berikan Rp 2,1 Triliun

Kunjungi Korban Gempa, Menkeu Berikan Rp 2,1 Triliun

Lombok Barat (Inside Lombok) – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyempatkan diri melihat kondisi korban gempa di Desa Guntur Macan dan Dopang Kecamatan Gunung Sari. Sri Mulyani memberikan bantuan untuk penanganan kegawatdaruratan dan pembangunan rumah sebesar Rp 2,1 Triliun.

“Kami telah menyediakan anggaran Rp 2,1 Triliun untuk kebutuhan emergency dan bantuan perumahan. Dimana bagi rumahnya yang rusak mendapatkan bantuan 50 juta untuk yang berat, 25 juta untuk rusak yang sedang, dan 10 juta untuk rumah yang rusak ringan,” ujarnya di Desa Guntur Macan, Senin (08/10/2018).

Ia menambahkan pemerintah daerah telah melakukan inventarisasi data, dan data itu sudah disampaikan kepada BNPB. Setelah itu proses verifikasi data dianggap selesai, sehingga 23 ribu lebih sudah dibayarkan oleh pemerintah.

Pembayarannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal pencairannya, 6 ribu telah dilakukan pembayaran keseluruhan. Untuk 19 ribu tambahan yang sudah masuk, pemerintah akan cairkan segera untuk bantuan perumahan. Sementara dengan program jaminan hidup yang diberikan kepada pengungsi akan ditunda terlebih dahulu.

Menkeu Sri Mulyani bersama dengan siswa-siswi SDN 1 Guntur Macan. (Inside Lombok/IL2)

“Jaminan hidup akan diberikan jika sudah kembali ke rumah yang sifatnya permanen. Akan tetapi yang terlebih dahulu dilakukan, program BNPB yaitu untuk membantu kehidupan masyarakat,” katanya.

Sri Mulyani menjelaskan untuk Lombok telah ada dananya sendiri begitu pula untuk Palu sudah ada mekanismenya sendiri, sehingga tidak bisa tercampur dana yang sudah dianggarkan.

 

“Uang untuk Lombok akan tetap untuk Lombok dan yang nanti untuk Palu akan tetap kami anggarkan,” ujarnya.

Sehingga dalam bantuan yang diberikan, pemerintah memiliki komitmen dan akan terus melakukan perhatian penuh terhadap pemulihan di Lombok dan Sumbawa. Ia akan terus memonitor untuk pemulihan NTB.

Terutama terhadap petugas TNI, Kepolisian, dan PMI sebagai CSO. Selanjutnya Sri Mulyani menjelaskan program yang ingin pemerintah lakukan yaitu bagaimana masyarakat tahu mengenai pola bencana. Bagaimana mempersiapkan masyarakat terhadap bencana, dan mencoba untuk merencanakan anggaran untuk bencana yaitu dengan melakukan asuransi terhadap bangunan, asuransi masyarakat, dan asuransi terhadap rumah. (IL2)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer