34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaLebih Dulu Masuki Musim Hujan, Lobar dan Kota Mataram Waspada Cuaca Ekstrem

Lebih Dulu Masuki Musim Hujan, Lobar dan Kota Mataram Waspada Cuaca Ekstrem

Lombok Barat (Inside Lombok) – Stasiun Klimatologi BMKG Kelas I Kediri prediksi wilayah Lombok Barat (Lobar) dan Kota Mataram akan lebih dulu memasuki musim hujan, dibanding wilayah lainnya di NTB. Kondisi ini pun meningkatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung seminggu ke depan.

“Saat ini sudah memasuki awal musim hujan dan saat ini curah hujan cukup tinggi. Termasuk di wilayah Lombok Barat terutama,” terang prakirawan iklim BMKG Kediri, Restu Patria Megantara saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).

Kondisi ini pun diakuinya terjadi karena dipengaruhi juga oleh fenomena La Nina, sehingga menyebabkan tingginya curah hujan dan angin kencang yang sering kali terjadi sesaat sebelum hujan turun. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar ruangan untuk lebih berhati-hati.

“Biasanya kalau di periode awal musim ini hujannya tidak merata, tetapi cukup deras dalam waktu yang singkat. Sehingga perubahan cuaca secara tiba-tiba sering terjadi, dan bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai,” imbaunya.

Bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai di seperti angin kencang hingga puting beliung yang kerap kali terjadi di beberapa lokasi. Kemudian hujan lebat yang berpotensi menyebabkan banjir hingga tanah longsor.

“Lombok Barat termasuk salah satu daerah yang rawan terhadap bencana-bencana tersebut,” pesannya.

Selain itu, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini (early warning) cuaca ekstrem. Karena volume curah hujan dalam seminggu ke depan pun diakui berpotensi menengah hingga tinggi.

“Angin puting beliung atau mungkin angin kencang sangat mungkin terjadi karena disebabkan oleh awan cumulonimbus (awan hitam pekat) dan biasanya kalau ada awan tersebut, sesaat sebelum hujan, biasanya akan diawali dengan hembusan angin yang sangat kencang ke bawah,” papar dia.

Kecepatan angin sendiri diprediksi bisa mencapai 30 knot, sehingga dinilai cukup berbahaya. Sementara untuk ketinggian gelombang, Restu menyebut terkait potensi gelombang tertinggi bisa terjadi di wilayah Selat Alas bagian selatan dan perairan selatan Lombok. Namun untuk wilayah perairan yang lain berpotensi gelombang rendah hingga menengah. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer