Lombok Utara (Inside Lombok) – Warga di Dusun Montong, Desa Sama Guna, Tanjung, Lombok Utara berinisiatif memperbaiki sendiri jalan sepanjang kurang lebih 3 kilometer secara swadaya. Pasalnya, setelah bertahun-tahun menanti aksi nyata pemerintah daerah, akses vital yang menghubungkan Desa Sama Guna dan Desa Tegal Maja itu tak kunjung diperbaiki.
Selain itu, jalan ini tidak hanya untuk mobilitas warga sehari-hari, tetapi juga sebagai jalur utama menuju kawasan destinasi wisata. Bahkan berfungsi sebagai jalan usaha tani yang penting bagi aktivitas pertanian warga. Selama bertahun-tahun, warga mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang dan rusak parah, namun bantuan dari pemerintah daerah tak kunjung datang.
“Jalan ini berkali-kali dijanjikan akan diaspal, tapi sampai sekarang tak ada realisasi. Karena itu, warga Dusun Montong berinisiatif melakukan iuran secara sukarela. Setiap warga menyumbang sekitar Rp150 ribu,” ungkap Kepala Desa Sama Guna, Sutarjo, Senin (26/5). Aksi perbaikan secara swadaya ini pun sekaligus menjadi bentuk protes warga atas lambannya respon pemerintah sampai saat ini.
Iuran sukarela yang dikeluarkan warga, kemudian digunakan untuk membeli material seperti semen, pasir, dan kerikil guna memperbaiki jalan tersebut secara swadaya. “Kami berharap, langkah swadaya warga ini bisa menjadi perhatian pemerintah agar pembangunan jalan bisa segera direalisasikan secara layak. Masyarakat sudah bergerak, tinggal bagaimana pemerintah merespons,” terangnya.
Senada, Kepala Dusun Montong, Dian Irawan, mengatakan jalan ini sebenarnya sudah dibuka sejak lama oleh pemerintah kabupaten. Namun, tanpa kelanjutan untuk dirabat atau diaspal, jalan ini terus menjadi momok. Sayangnya, dengan keterbatasan dana, warga hanya mampu merabat sekitar 75 meter dari total 3 kilometer jalan yang rusak parah. “Harapan kami di tahun depan pemerintah kabupaten dapat memperhatikan kondisi jalan ini agar akses masyarakat menjadi lebih lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pondok Sunset Murstaji, Adi Dharma Putra menyebutkan kondisi jalan yang buruk ini juga menjadi sorotan tajam bagi sektor pariwisata lokal. Apalagi betapa vitalnya akses ini bagi para pelaku usaha wisata. “Banyak pengunjung yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak saat menuju destinasi wisata di wilayah kami,” keluhnya.
Lebih lanjut, jika masalah ini tak segera ditangani, perkembangan wisata lokal yang sedang menggeliat bisa terhambat. “Kami harap pemerintah daerah memperhatikan kebutuhan kami agar Pokdarwis dapat berkembang dan wisata lokal bisa maju,” demikian. (dpi)