Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat angka pengangguran di NTB Agustus 2022 sebesar 2,89 persen atau 0,12 persen poin, turun tipis dibanding Agustus 2021. Hal ini menjadi perhatian seluruh stakeholder terkait, tak terkecuali lembaga pelatihan seperti LPKN Training Center Mataram yang berkomitmen mengurangi angka pengangguran melalui pelatihan magang.
Direktur LPKN Training Center Mataram, Naktika Sari Dewi menerangkan kebutuhan industri akan tenaga kerja cukup banyak. Namun pengangguran masih banyak. Tentunya ini ada kesalahan. Di mana kesalahannya adalah skill atau kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan diminta industri tidak sama.
“Harusnya untuk menyamakan ini paling fleksibel, bisa mengubah dan menyesuaikan kurikulum tentu lembaga pelatihan. Kalau perguruan tinggi kan sudah kaku kurikulumnya,” ujar Dewi, Kamis (2/3).
Untuk tenaga kerja yang lulusan perguruan tinggi seperti lulusan D3 atau S1 tidak bisa fleksibel. Karena mereka harus beradaptasi terhadap kebutuhan industri perlu waktu. Sementara perusahaan membutuhkan cepat tenaga kerja dengan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Yang paling cepat adalah lembaga pelatihan. Misalnya S1 Bahasa Inggris masuk hotel, dia harus ikut pelatihan perhotelan dulu baru bisa diterima di perusahaan dan itu perlu waktu,” terangnya.
Dewi menyebutkan mereka tidak bisa berdiri sendiri, harus ada soft skill, hard skill dan kompetensi serta pengetahuan yang harus dimiliki dan itu harus seimbang. Sebab selama ini lebih kepada pengetahuan untuk mereka calon tenaga kerja yang di pendidikan formal. Sedangkan di lembaga pelatihan lebih ke kemampuannya.
“Di lembaga pelatihan pengetahuannya memang sedikit, tapi dia siap bekerja,” katanya. LPKN saja saat ini dalam setahun sudah mampu mencetak 500 orang yang sudah bekerja. “Capaian penempatan kerja kita secara keseluruhan, reguler kita 80 persen bekerja dan sebelum wisuda mereka sudah bekerja,” sambung Dewi.
Adanya lembaga pelatihan tidak hanya membuka jalan bagi putra-putri NTB saja, tetapi daerah lain juga. Seperti kerjasama yang terjalin antara LPKN Training Center Mataram dengan Pemerintah Daerah Aceh untuk kedua kalinya. Pertama di 2022 ada 10 orang telah diwadahi untuk pelatihan magang dan mereka sudah bekerja. Pada 2023 ini ada 20 orang muda mudi akan diberikan pelatihan magang di NTB.
“Bersyukur program kerja sama antara LPKN Training Center Mataram dengan Pemda Aceh, dari 10 orang yang ikut kemarin. Saya pantau betul memang sudah terekrut di berbagai perusahaan kapal pesiar,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi.
Ini menjadi modal awal lompatan besar yang dilakukan oleh LPKN Training Center Mataram, untuk menunjukkan bahwa di NTB menjadi tempat yang memang bisa menciptakan atau melahirkan bibit-bibit tenaga kerja. “Terutama sektor pariwisata, termasuk kapal pesiar yang profesional dan sukses,” ucapnya. (dpi)