Lombok Barat (Inside Lombok) –Di tengah gencarnya serbuan vaksinasi massal di Lombok Barat (Lobar), stok vaksin Covid-19 per hari ini justru kosong. Padahal kegiatan vaksinasi di Lobar setiap harinya membutuhkan stok vaksin sekitar 25 ribu dosis.
Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni mengakui kondisi tersebut menyebabkan daerah harus berebut untuk memperoleh stok vaksin. Ia pun mempertanyakan janji pemerintah provinsi yang akan menjamin ketersediaan vaksin selama proses percepatan menuju herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Mana buktinya? Sekarang malah rebutan (stok vaksin) kita” ketus Fathoni saat dikonfirmasi, Selasa (5/10).
Dirinya berharap pihak terkait dapat melakukan evaluasi mengenai persoalan tersebut. Ia pun memberi usulan agar distribusi vaksin Covid-19 bisa disesuaikan dengan capaian target yang sudah dilakukan tiap daerah.
Terlebih saat ini antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi kian meningkat. Dikes Lobar bahkan telah mengerahkan 600 vaksinator untuk mempercepat program tersebut setiap harinya.
Sampai dengan 5 Oktober 2021 progres vaksinasi di Lobar tercatat mencapai 40,7 persen atau sekitar 215 ribu orang lebih. Progres tersebut diakui Fathoni mengalami peningkatan sekitar 10 persen. “Capaian vaksinasi itu, yang dosis pertama sudah 30,8 persen atau sekitar 163 ribu lebih warga yang sudah vaksin. Lalu dosis kedua 9,9 persen atau sekitar 52 ribu lebih warga” ungkapnya.
Peningkatan terjadi karena vaksinasi di lobar per hari mencapai rata-rata 25 ribu orang. Dengan begitu target herd immunity dengan minimal vaksinasi 70 persen dari total penduduk, tepatnya sekitar 530 ribu orang lebih harus sudah menerima vaksinasi pada pertengahan Oktober mendatang.
Fathoni memperkirakan untuk dapat mencapai target tersebut Lobar masih membutuhkan stok vaksin sekitar 150 ribu dosis. Namun stok yang saat ini kosong justru menjadi kendala tersendiri yang mendesak butuh solusi.