Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi berbagai taman kota yang ada di Lobar cukup memprihatinkan. Seperti yang terlihat di Giri Menang Square (GMS) dan Taman Kota Gerung yang minim fasilitas serta banyak yang tidak berfungsi.
Bukan hanya perkara minimnya penerangan, namun juga tidak adanya fasilitas pendukung seperti toilet hingga musala. Kondisi ini pun banyak dikeluhkan pengunjung. Tetapi Pemda berdalih, tidak adanya anggaran untuk perawatan yang mengakibatkan ruang terbuka yang ada itu jadi minim perhatian, bahkan terabaikan dari tahun ke tahun.
“Makanya kita sangat bergantung pada anggaran yang ada, memang tidak ada sama sekali (anggaran untuk ruang terbuka di Lobar),” ungkap Kadis Perkim Lobar, H. Baharudin Basya, saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
“Ada toiletnya di sana (Taman Kota Gerung, Red) cuma rusak. Tidak pernah dirawat dari tahun ke tahun,” imbuh dia.
Perawatan Taman Kota Gerung itu pun kata dia perlu dimulai dengan melakukan mereview desainnya. Akan ditata seperti apa taman kota tersebut. Bahkan hal itu pun telah diusulkan pihaknya saat rapat bersama Badan Anggaran di Lobar.
“Taman kota ini nanti akan berfungsi banyak, tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi tapi juga bisa jadi tempat olahraga dan atraksi budaya,” bebernya. Pihaknya pun berencana menjadikan Taman Kota Gerung sebagai salah satu opsi yang bisa dipilih untuk menjadi lokasi acara pernikahan bertema outdoor.
“Semua fasilitasnya kita coba usulkan (anggarannya), termasuk listrik, musala dan ini membutuhkan uang yang tidak sedikit,” ungkap Baharudin. Ia pun tak menepis, bahwa Taman Kota Gerung merupakan ruang terbuka yang mudah diakses masyarakat luas.
Tidak hanya itu, ia mengaku anggaran untuk pemeliharaan armada milik dinas, hingga untuk perawatan PJU pun saat ini tidak ada.
“Untuk PJU pun tidak ada (anggaran) memang bila hari ada anggarannya sebesar Rp250 juta. Tapi itu untuk menyelesaikan jalur BIL I dan BIL II untuk menyelesaikan MotoGP,” beber dia.
Sehingga saat ini, pihaknya tidak memiliki lagi biaya pemeliharaan untuk yang lain. Pihaknya saat ini masih akan menyusun review desain dan RAB untuk memetakan kemampuan finansial daerah. Kira-kira penataan apa yang bisa menjadi prioritas untuk disentuh secara bertahap, bila tidak bisa dilakukan secara keseluruhan. (yud)