26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaLombok Barat Dicanangkan Jadi Kabupaten Gastronomi

Lombok Barat Dicanangkan Jadi Kabupaten Gastronomi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Punya beragam potensi kuliner yang sarat akan makna dan filosofi yang tetap terjaga, Lombok Barat dinilai layak menjadi kabupaten gastronomi. Salah satu yang akan menjadi percontohan adalah Desa Wisata Kebon Ayu.

Wisata gastronomi sendiri dimaknai sebagai wisata kuliner yang disajikan berdampingan dengan berbagai unsur sosial budaya yang ada di suatu kawasan. Sehingga wisatawan tidak hanya bisa menikmati kuliner khas yang menjadi identitas suatu daerah tersebut, tetapi juga sambil mempelajari sejarahnya.

“Kami melihat bahwa Lombok Barat punya peluang untuk mendorong itu, karena punya potensi. Potensi kuliner lokalnya banyak dan pelestarian aspek sejarah, filosofinya juga masih terjaga sampai sekarang,” kata pemerhati pariwisata sekaligus dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Ajuar Abdullah saat ditemui di Desa Kebon Ayu, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, tiap daerah memiliki peluang untuk membranding diri. Terlebih di Lombok Barat eksistensi ran (juru masak tradisional) masih aktif untuk mendemonstrasikan kuliner lokal dalam berbagai ajang ritual kemasyarakatan, seperti begawe misalnya.

Bahkan, dari 39 kuliner khas yang terdeteksi di Lombok Barat, ia menilai bahwa sebenarnya masih banyak kuliner khas yang memiliki filosofi tersendiri di setiap desa yang juga belum terdeteksi. “Ini potensi, untuk bisa membranding Lombok Barat jadi kabupaten gastronomi Indonesia,” ungkapnya.

Salah satu lokasi yang disasar adalah Desa Wisata Kebon Ayu, yang dinilai memiliki daya dukung mulai dari aspek kuliner, aspek alam yang memiliki produk agrowisata unggulan, hingga kondisi dan fasilitas yang ada di desa.

Bahkan, Desa Kebon Ayu dipilih menjadi lokasi akan diselenggarakannya “Festival Gastronomi Sasambo 2022” yang merupakan festival gastronomi pertama di NTB. Festival itu akan digelar pada tanggal 27-29 Desember mendatang.

“Kami merasa bahwa ini sangat kuat mendukung untuk mendorong jadi desa gastronomi Indonesia,” imbuh dia.

Diakuinya perlu juga dorongan dan rekomendasi dari pemda, untuk menggali berbagai potensi yang ada tersebut. Karena kata dia, keterlibatan Pemda dalam perencanaan untuk pembentukan desa gastronomi itu, sangat diperlukan.

“Karena harus ada Perda soal pariwisata budaya, dari perda itu akan turun untuk jadi perdes dan sebagainya. Itu memperkuat dari sisi kebijakan, dan juga dari sisi political winnya,” tandasnya.

Sementara itu, Kades Kebon Ayu, Jumarsa menuturkan bahwa sajian wisata yang dikemas di sana selain menonjolkan kuliner khas yang ada, juga menawarkan atraksi-atraksi budaya yang ditampilkan. Bahkan aktivitas masyarakat yang menenun juga kerap kali menjadi sajian yang menarik minat wisatawan.

Sehingga diharapkan, dengan adanya potensi desa wisata tersebut bisa untuk menjadi wisata gastronomi, bisa menjadi peluang untuk makin memperkenalkan Desa Kebon Ayu hingga ke mancanegara.

“Tentu ke depan, dengan adanya gastronomi ini barangkali bisa mengangkat lagi minat kunjungan wisatawan lokal, maupun mancanegara,” harap Jumarsa.

Tahun depan, pihaknya merencanakan penyiapan atraksi dan sajian khusus bagi para tamu kapal pesiar yang akan singgah di Gili Mas. “Jadi kita mengundang dari berbagai paguyuban, untuk mengisi pagelaran seni peresean. Jadi di sana kita juga mengambil peluang untuk mengenalkan potensi yang ada di Desa wisata Kebon Ayu,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer