31.5 C
Mataram
Senin, 2 Desember 2024
BerandaBerita UtamaLonjakan Penumpang Bandara Lombok Diperkirakan Terjadi Setelah Natal

Lonjakan Penumpang Bandara Lombok Diperkirakan Terjadi Setelah Natal

Mataram (Inside Lombok) – PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, memprediksi lonjakan penumpang pesawat dari dan ke Lombok akan terjadi dua hari setelah Natal 2019.

“Kalau hari puncak diprediksi pada Jumat (28/12) karena berdekatan dengan momen libur Sabtu dan Minggu, momen perayaan Tahun Baru 2020,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Lombok, Nugroho Jati, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.

Menurut dia, jumlah penumpang pesawat dari dan ke Lombok diperkirakan tidak seperti momen libur Natal dan Tahun Baru 2018. Prediksi tersebut berdasarkan tren harian selama Januari hingga Desember 2019.

“Akan ada deviasi sekitar 2-3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tapi ini baru prediksi awal kami,” ujarnya.

Nugroho mengatakan jumlah penumpang pesawat pada momen libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tidak seperti tahun lalu disebabkan faktor harga tiket yang kemungkinan relatif mahal saat musim liburan (peak season).

Faktor lainnya adalah belum ada penambahan frekuensi penerbangan oleh maskapai penerbangan.

Menurut dia, kondisi pemulihan setelah gempa bumi yang terjadi pada 2018 memang sudah memberikan dampak positif bagi moda transportasi udara, namun kondisinya belum pulih betul seperti sebelum terjadi gempa bumi.

“Pertumbuhan jumlah penumpang memang sudah jauh lebih baik, tapi belum normal seperti sebelum terjadinya gempa bumi,” ujar Nugroho.

Namun, kata Nugroho, patut disyukuri bahwa sirkulasi kunjungan wisatawan di Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, per harinya sudah relatif bagus. Hal itu menjadi parameter wisatawan yang berkunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah di NTB yang terus menjalin kerja sama dengan lintas kementerian/lembaga dalam menumbuhkan minat menyelenggarakan kegiatan skala nasional di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

“Itu sudah tepat. Itu bisa memicu kepercayaan publik tentang keberadaan Lombok setelah gempa, yang tadinya orang sudah senang ke Lombok, tapi karena sudah tahu ada gempa, agak khawatir. Sekarang sudah percaya dengan adanya berbagai kegiatan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer