Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kelompok Mahasiswa dari Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok program studi D4 Pengaturan Perjalanan akan melaksanakan kegiatan bertajuk Familiarization Trip Of Sustainable (FAMOUS) 2022. Kegiatan tersebut akan diadakan di Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, pada 11-12 Oktober mendatang.
Pembantu Direktur I Poltekpar Lombok, Amirosa Ria Satiadji mengatakan, Famous 2022 kali ini mempunyai konsep Live In, di mana peserta bisa berinteraksi dengan masyarakat dan merasakan langsung menjadi masyarakat lokal Desa Adat Karang Bajo pada momen Maulid Adat dan semua peserta akan mengikuti prosesnya.
“Tujuannya untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya serta destinasi wisata yang ada di Lombok khususnya Kampung Adat Karang Bajo,” Katanya saat memberikan sambutan, Selasa (27/9/2022).
Amirosa menerangkan, bahwa output jangka panjang yang diharapkan yakni Agen Perjalanan Wisata (APW) dan Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang diundang dapat menjual destinasi tersebut. Diharapkan bisa menciptakan multiplier effect yang dapat memulihkan sektor pariwisata di Lombok pasca pandemi.
Sementara itu, Project Manager Famous 2022, Muhammad Azmil Fathan Yus mengatakan melalui event tersebut diharapkan sebagai mahasiswa dapat turut serta dalam mewujudkan konsep Sustainable Development Goals (SDGs) agar tercapainya tujuan pembangunan nasional secara berkelanjutan.
“Makna utama dari Famous itu sendiri adalah untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang berkelanjutan di Pulau Lombok khususnya pada bidang budaya dan kearifan lokal,” ujarnya.
Dikatakan, sebagai generasi muda pariwisata pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan budaya dan kearifan lokal yang dikemas dalam satu konsep perjalanan wisata.
“Kami melibatkan berbagai stakeholder dan pihak industri yang bergerak dalam bidang pariwisata demi kemajuan pariwisata Lombok dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, pegiat adat Desa Karang Bajo, Renadi mengatakan peradaban Lombok dan cerita tentang sejarah samalas harus mampu dikembangkan sebagai pariwisata, dan Poltekpar harus mampu menyuarakan kepada dunia tentang sejarah peradaban Lombok dan keindahannya.
Menurutnya, membangun pariwisata itu tidak cukup hanya untuk membangun finansial pribadi akan tetapi pariwisata memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. “Kita tidak bisa memberikan kepuasan terhadap orang lain, melainkan kita bisa berbagi kepada penikmat pariwisata,” pungkasnya. (fhr)